Ujung Halte Tengah Malam

Aku ada
Tapi aku bersama mereka diatas awan
Sementara kabut hitam mengintip lakon kami dari ujung kaki langit
Aku ada
Walau bukan diantara mereka aku berkelana didalam rusuk dan rongga nafasnya
Aku terdiam
Seekor tikus got berderit melambai kepada bulan sabit diujung malam
Aku hidup
Dalam hitam putih jejak terselubung kain putih para bijak
Aku tak ada
Menenggelamkan tengkorak bersama serpihan nurani
Aku disini
Bersama waktu menelantarkan sisa kisah tak bertepi
Aku ada
Aku disini
Aku tak ada

Di Sudut Persimpangan

Jika rasa itu masih tersisa biarkan menghiasi beranda hati
Jika rasa itu telah lenyap semayamkanlah dibawah mekarnya bunga mawar
Jika rasa itu hadir kembali, kejarlah dan singgahi. Karena ia senantiasa termenung disudut persimpangan akan penantian
Jika telah tersinggahi tetapkanlah rasa itu, pun nanti akan terpatri didasar hati
Percayalah, ia akan menjaga dan membaluri jiwamu dengan cinta
...,
Pulanglah dan selami isi jiwamu.
Selepas itu jika mata hatimu memberi arah, sudut persimpangan itu masih ada

Yakinkan!!!

Aku ada disini
Diantara gugusan ide dan ruang tak bertepi
Aku ada disana
Terserak dalam serpihan relung hati yang karam
Aku ada diantara dirkursus dan ekspektasi akan hari esok
Tapi aku tak ingin membuat mozaik didinding jiwa yang terbelenggu
Aku disini tertancap pasak mimpi
Mengapung dikaki langit terpercik bisik para manusia suci
Adakah yang meresap dalam jiwa ini untuk membimbing pada suatu titik mata air?
Aku hanya ingin menjadi yakin
Yakin atas tanpa penghianatan, tanpa pembenaran.

Terbangun

Aku terbangun di dini hari. Dingin dibadan ini terasa, menggigil disekujur tubuh.
Aku terbangun dengan kepala terasa berat dan lidah pahit terasa.
Lindungi hamba-Mu ini dari segala marabahaya dan sesuatu yang akan menimpa diri ini atas kerugian dan gangguan.
Sementara pikiran ini masih berkeliaran, entah akan tertuju kemana.
Aku yakin dan percaya akan kuasa-Mu.

Pening..

Malam ini ingin sekali merasakan ketenangan. Melepaskan segala beban yang selama ini melingkari setiap langkah.

Pening, terasa dingin, menggigil, kucoba untuk paksakan menulis isi hati ini ditengah rasa yang tak karuan...

Tuhan... Aku berlumur dosa.. Aku penuh kesalahan kepada mereka yang selama ini telah mengharapkan sesuatu akan aku.

Tuhan... Tunjukkan padaku cara untuk menebus segala yang telah kuperbuat. Telah banyak korban atas kejamnya diri ini memainkan perasaan. Banyak yang telah tersakiti, menitikkan air mata bahkan (mungkin) sumpah serapah..

Dingin sekali malam ini, malam yang penuh ketenangan.

Biarkan aku menepi sejenak, bersandar dihangatnya tumpukkan korban berjatuhan.

Tapi aku tak sanggup untuk memejam.

Gak Tau

Sebenarnya tak banyak persoalan, namun selalu saja mengganggu pikiran ini. Lelah menghadapi pergulatan dikepala yang dipenuhi oleh kerisauan.
Aku mohon berikan aku sedikit saja ruang agar aku bisa menghela nafas dan meringankan beban diotakku. Ketahuilah bahwa aku akan selalu mengingat segala yang pernah ada.
Jika saja bisa berkeringat, mungkin hati dan jiwa ini telah dibasahi oleh peluh. Namun, semua telah dan sedang berlangsung. Tak ada lagi yang bisa menghalangi, kecuali Dia Yang Merajai Alam Semesta.

Lalu?

Setiap orang memiliki harapan dan cita-cita. Ia harus menggapainya, tapi harapan dan cita itu mestilah realistis.

Setiap orang pun ingin bahagia? Tetapi kebahagiaan adalah sesuatu yang abstrak karena ia tak sekedar dinilai berdasarkan kebendaan melainkan rasa batin.

Setiap orang ingin dapat menikmati hidup.

Bukankah hidup untuk dinikmati?

Tak ada yang bisa mengetahui bagaimana mengukur kebahagiaan. Karena kebahagiaan ada didalam rasa setiap manusia dan tentunya ia memiliki kadar yang berbeda satu sama lain.

Nikamati saja... Lalu sambil berjalan kita bersiul dan bernyanyi tentang apa yang sedang kita rasakan.

Tuhanku... Dimana kebahagiaan itu ada? Kemana harus kutelusuri?

Petunjuk-Mu ada dalam peta dihati ini...

Aku, Kau, Dia dan Mereka

Aku...
Kau...
Dia...
Dan Mereka..

Diantara belantara rimba dan sejuta cahaya bintang.

Aku disini selalu mengenang dan merindukan.

Aku, kau, dia dan mereka...

Mereka Ada Disini

Mereka tak pernah tahu apa yang telah terjadi. Mereka tak memahami proses perjalanan ini. Mereka tak pernah merasakan apa yang terasa dalam diri ini. Mereka seenaknya mempersamakan idea-nya dengan idea yang lain, bahkan memaksakan.

Bukan berarti kerasnya sikap, bukan berarti memaksakan diri terjerembab, bukan pula karena egoisme. Tapi ini merupakan pilihan.

Pernahkah mereka sadar bahwa  saran dan petuahnya itu justru menjebak jiwa yang telah memilih untuk tetap idealis?

sudahlah ini biar menjadi resiko diri. Konsekuensi tentang kehidupan. Mengapa kebahagiaan selalu saja dilinierkan dengan aspek materi? Mengapa materi justru membelenggu akal-budi manusia?

Kejam nian isi kepala dan hati mereka?!!!

Aku disini tetap pada pilihan... Bertahan... Dan tetap bersikap untuk idealis.

Insyaflah wahai mereka para manusia  yang menelantarkan nurani dan kesadaran.

RESAH

Teriaklah senyaring mungkin jika itu bisa membuatmu merasa nyaman. Menangislah bila itu bisa menguras seluruh isi batinmu. Aku tahu, itu semua (mungkin) akan terjadi. Semua harus tau bahwa hidup adalah pilihan dan tak lagi suatu permainan melainkan berisi harapan. Tak banyak yang dapat merealisasikan harapan itu dalam kehidupan. Mungkin saja ini merupakan kegelisahan akan realitas yang tengah memainkan lakon tentang kegundahan masa kini. Singkatnya, aku ada disini, direlung hatimu, menemani teriak dan tangismu. Namun, tak bisa aku bersemayam dalam mimpi indahmu, tak bisa kumenemani sisa hidupmu. Tapi aku ada dalam hidupmu. Ijinkan aku memberikan pengertian padamu. Aku mohon padamu sekali ini saja untuk mengerti akan aku. Entahlah, pusing aku memikirkannya.

Misteri

Hidup adalah menjalani proses penelusuran misteri. Ia mendapati jiwa bahagia, beban terasa, entah apa lagi yang akan terjadi.
Ia pun membuat mata hati manusia lain tertutup berselimut kabut tebal. Ia pun memberi penawar untuk membuka jiwa yang terselubung pekatnya prasangka.
Tuhanku, Engkaulah pemilik segala misteri dan engkaulah pembuka tabir misteri.
Tuhan ku, bimbinglah hamba-Mu ini menuju jalan yang lurus.
Tuhan ku Raja Semesta, ringankanlah jejak langkah hidup hamba-Mu ini.
Tuhan ku, lindungilah hamba-Mu dari misteri kehidupan kepunyaan-Mu.
Tuhan ku, aku bersujud atas kebesaran-Mu.
Tuhan ku.....
Aku disini selalu memuja-Mu.

Menjemput Mimpi

Malam selalu membaluri segala mimpi yang mengayun tergantung disudut bulan sabit.

Tak berapa lama kilau cahaya kunang-kunang membawa seberkas sinar berpadu bersama cahaya rembulan.

Berapa lama lagi semua ini berwujud?

Sementara dedaunan mulai berguguran, musim pun telah berganti.

Sampai kapan segalanya akan memilih untuk berpihak?.

Takdir.. Ketetapan takdir yang akan membimbingnya.

Wahai semesta, aku berdiri disini menjemput mimpi.

Ah..

Ah,
cuma sekedar ada.
Ah,
karena ku yakin 'ia' yang sesungguhnya masih misteri.
Ah,
itukan rahasia Tuhan. Terserah padaNYA apa yang akan terjadi.
Ah,
jalani saja meskipun tak ada yang sempurna.
Ah,
mungkin yang lalu lebih baik namun yang kini pun lebih baik.
Ah,
ternyata sama saja.. Tak ada beda.
Ah,
sudahlah jalani saja semua misteri ini dengan kesabaran dan ketulusan.
Ah,
aku ini mungkin terlalu berharap.
Ah,
semoga saja Tuhan akan memberi yang terbaik.
Ah,
aku letih.
Aku mohon teteskan setitik embun didasar jiwaku.

Selalu Merindukanmu

Ketika malam menghampiri, aku memimpikan engkau ada disini menemaniku.
Ketika pagi menjemput, aku mengharapkan tubuhmu disisiku agar kupeluk hangat cintamu.
Ketika siang memanggil, aku menginginkan kau membasuh peluhku.
Ketika senja ada dihadapanku, aku ingin engkau membelai jiwaku dengan kasihmu.
Ketika rindu ini tak tertahan, aku ingin engkau menjaga apa yang seharusnya kau jaga.
Ketika saatnya tiba, aku ingin rindu ini menyertai sisa hidupku.

Tik Tak

Mudah-mudahan tekad ini dapat terlaksana untuk tak lagi bertindak seperti yang lampau.
Hal ini bukan berarti untuk mengabaikan tujuan strategis melainkan semata-mata tindakan taktis belaka. Singkatnya adalah mengenai efektifitas!!!
Ini bagian dari uji material atas segala yang telah berlangsung. Bukankah untuk mengetahui konsistensi adalah melalui cara uji material?!
Jika ternyata tak efektif maka (kemungkinan) akan berpengaruh terhadap tujuan strategis dan sudah semestinya untuk merubah sikap. Merubah strategi dan taktik.
Semoga langkah taktis ini akan menemukan hal-hal yang selama ini masih dibawah permukaan akan dengan perlahan muncul kepermukaan.
Di titik inilah tersaji segala hal yang belum terungkap dengan jelas.
Pastikan bahwa ini merupakan salah satu variabel untuk mengambil keputusan.

Bergerak

Kita akan terus bergerak
karena bergerak adalah satu-satunya cara menghadapi kekuasaan yang bebal.
Bukankah sejarah selalu berulang bahwa ketidakadilan dilumpuhkan oleh kekuatan gerakan?.
Siapkan energi, satukan tekad, rapatkan barisan!! Kita akan terus bergerak hingga penguasa tiran tunduk dan menyerah, tentunya itu bukan hal mudah. Oleh sebab itu, kekuatan yang sedang kita bangun pada saatnya nanti akan menjadi masif dan bersiaplah untuk MENANG.
Kemenangan kebenaran, kemenangan keadilan dan kemenangan kemanusiaan.
Rakyat bersatu tak bisa dikalahkan!!!

Khilaf?!

Siang tadi seorang teman bertandang ke rumah menyampaikan beberapa hal berkenaan dengan teman-teman yang telah khilaf dalam menjalankan amanah. Ya begitulah jika mentalitas sebagian teman-teman kita tak bisa menahan godaan. Kucing liat ikan goreng, mana tahaaan!!
Menjelang magrib bertemu dengan sahabat pun ia menyampaikan hal yang sama. Ah... Itulah manusia dan manusiawi tapi tak bermoral..!!
Tak ada yang bisa diperbuat selain sanksi yang harus mereka terima. Bukankah mereka tahu bahwa sanksi sosial lebih kejam dibandingkan sanksi administratif/hukum?? Ya sudahlah, itulah manusia. Tidak bermoral..!!

Resiko

Ya gini nih yank resikonya kalo punya suami bukan 'anak gaul' lebih mementingkan soal politik dr pada mendampingi istrinya yg akan ulang tahun. Maaf y yank kalo trnyata ayahnya g bs kasi apa yg bunda harapkan.

Maafkan

Maafkan segala yg sedang terjadi telah mereduksi hari indahmu. Bukankah kau tahu wahai istriku, aku adalah suami yg menghabiskan hidup dalam urusan sosial daripada mengutamakan menemani indah harimu. Mungkin aku adalah suami yg menelantarkan perasaanmu, menyesakkan ruang nafasmu, mencampakkan janji untuk ini hari. Tapi bukankah kita juga harus mengutamakan hal yang lebih prinsip, persoalan hidup bermasyarakat. Cintaku, aku ikhlaskan diriku untukmu, kumohan ikhlaskan aku untuk peduli terhadap hal-hal yang bersinggungan dengan lingkungan keseharianku. Semua ini bukan berarti rasa cintaku padamu menyusut. Cintaku kepadamu semakin meninggi dan setia atas ikrarku untuk selalu bersamamu. Rinduku padamu menemani hembusan nafasku.
Istriku aku selalu mencintaimu. Dan tak akan pernah berhenti untuk mencintaimu...

Met Ultah Sayangku

Wahai cintaku.. Bungamu menghiasi hati ini. Wangimu menyusuri lintasan kehidupan. Telah tertanam akarmu di jiwa ini dalam menggeluti dan merayapi keadaan.
Wahai cantiku.. Indahmu menebarkan warna dan melepaskan kegundahan.
Wahai kekasihhatiku dihari indahmu ini aku ikrarkan akan selalu menjaga hatimu.
Bungaku..Cantikku... Kekasihhatiku biarkan jiwa-jiwa ini terus bersatu sampai akhir nafas kita..
Istriku ku ucapkan padamu SELAMAT ULANG TAHUN.. Semoga engkau dan kita akan selalu dalam kebahagian, kemudahan rejeki, dijauhkan dari segala kesulitan dan permasalahan.. I Love You Honey....
(6-11-2009)

Untukmu Kekasih Hatiku

Untuk seseorang yg aku sayang.
Apabila aku kesepian, hiburlah aku dgn suaramu.
Apabila aku sakit, obati aku dgn rasa kasih sayangmu.
Apabila aku mati, jangan mandikan aku dgn air matamu.
Apabila aku terkubur, kuburlah aku dalam hatimu.
Dan apabila aku tersesat, selamatkan aku dgn doamu.

ITU MIMPI

Beberapa jam lagi adalah fase menuju harapan akan segala yang telah terencanakan. Mungkin saja semuanya akan berjalan dengan baik atau sebaliknya. Semoga saja persiapan ini akan mencapai hasil seperti yang diharapkan, amin.

Tapi aku tahu bahwa serba sulit, berat, karena terindikasi ada ketidakadilan!!! Bukankan jika sudah tak ada lagi persaingan lalu kita berharap "menang" didalam pertarungan tersebut, maka itu adalah mimpi.

Percayalah... Proses ini akan membawa hikmah. Tak boleh lagi menjadi "pecandu" pesimisme, hanya akan mendangkalkan isi kepala.

Selamat dini hari kepada temaram yang menjuntai ditengah ruangan dan membawa alam pikir menuju harapan.

Aku doakan semoga Sang Pencipta membawamu pada nurani yang terpenjara dalam hamparan materi dan kilauan pujian.

Selamat dini hari, mohon maaf aku harus bergegas. Terima Kasih.

!!!!!!!!!!!!!!!

selamat pagi wahai embun yang menitikkan jejak uap disandaran jiwa membasahi gersangnya ruas nurani.

hinggapilah garis tanah mengering membelah bumi membatasi dua sisi.

jangan tersebar!!!! tujulah ruang kosong menerobos lapis kulit tanah agar airmu menyentuh jejak akar diantara serat bumi.

lalu engkau berproses, membiarkan ruang itu menampung titik-titik airmu.

dan saksikanlah saatnya kan tiba,,, keindahan itu memberikan kebahagiaan bagi semua pemilik jiwa dan nurani.

selamat malam wahai angin dan embun yang berjatuhan, sampaikan salamku untuk mereka yang telah bahagia akan hidup, kepada mereka yang telah berjanji untuk menjaga segala yang telah tertanam dalam hati.

(00.45 WIB)

sehelai kuning daun anggrek

rasa sesal pasti selalu menghantui... maafkan atas rasa yang telah mengelabui pojok ruang hatimu, membuat segalanya pecah terhantam ombak.

sadarilah... ini adalah fase kehidupan antara asa dan realita. tak ada yang menginginkan seperti yang telah selama ini bermain dalam sejarah hidup. mungkin akan sangat menyesakkan dada.

pahamilah.... tak selalu lebih baik!!!! bersandarlah dan biarkan sejarah itu berlari menunggu kembali guratan tinta menandai garis awal akan kisah mendatang.

cukup... ini akan memberi arti... mengajak kita untuk bersama mengerti akan proses kehidupan.

percayalah... akan hadir pada masing-masing jiwa kita, saat kerelaan itu perlahan membawa kita menuju kesadaran.

memahami arti hidup adalah sebuah keniscayaan.

kini... kita memegang kisah yang telah lalu. kisah yang membuat jiwa ini semakin berwarna...

mendatang,,, adalah kenyataan yang pasti akan menghampiri.

sehelai kuning daun anggrek pernah menjadi penanda sejarah...

??<<<<.....LLLL;;;;;;;

pegel banget,,,,,, tapi gak ngantuk....

seharian wara-wiri

kesana kemari

biarkan saja semua berjalan apa adanya

lalu...

bersiaplah sejumput harapan itu akan membayangi

mengelilingi ruas ujung otak yang membendung rasa

sejenak......

resapi segala yang telah mengalir

membasahi keresahan dan membekukan cita

lama....

akan kunantikan semua yang akan terjadi

..................................................

Berarti Bagiku

Tahukah kau bahwa aku begitu menginginkanmu. Mendapatimu karena telah membawa hati ini pada hamparan jiwa yang menemani siang dan malam. Menuntun jiwa ini diantara hiruk pikuk kehidupan, menunjukkan arah kemana harus melangkah.
Tahukah kau bahwa aku begitu mencintaimu. Menjagamu karena engkau adalah perhiasan hatiku. Kilaumu menerangi sisi gelap yang merabai jejak langkah yang telah melewati etape hidupku. Engkau teramat berharga bagiku.
Tahukah kau bahwa aku begitu menyayangimu. Menunggumu dalam keresahan diantara pacuan detik, hari hingga melampaui tahun. Hadirmu meresapi batin ini, menyimpan ingatan dalam otak dan menggugah nurani.
Tahukah kau bahwa aku selalu merindukanmu diantara aliran darah, denyut nadi, detak jantung dan hembusan nafas yang membawa cintamu bersemayam dijantungku.
Tahukah kau bahwa aku akan selalu bersama dan menjagamu seumur hidupku.

Berjumpa Kekasih Hati

Rabu 23 September 2009, Jam 10.30 WIB berangkat menuju Bandung dengan menggunakan bus. Dalam perjalanan yang menempuh waktu sekitar 5 jam begitu melelahkan, lelah akan segala pikiran yang bergulat dalam otak dan perasaan gelisah.

Terbayang dalam benak ini jika saatnya nanti tiba di Bandung akan segera aku temui pujaan hati yang telah lama tak bersua karena terpisah jarak, waktu dan pulau, kerinduan ini tak tertahan. Ia adalah wanita yang selama 3 tahun ini menemani dalam hari-hariku saat pagi- siang-sore-dan malam. Pun menemani saat aku merasa gelisah, saat aku harus menentukan pilihan, saat aku berada dalam kondisi yang tak begitu menyenangkan.

Tak ada bisa dilakukan dalam perjalanan ini selain membayangkan pujaan hati. Membayangkan memeluknya, mencium keningnya, dan menggandeng tangannya saat jalan berdua menikmati dinginnya Bandung. Ah... membayangkan dirinya semakin membuat tak kuasa untuk menahan rindu.

Akhirnya sampai juga di Terminal Cicaheum, Bandung, tepat pukul 15.30 WIB. Ia telah menantiku di sebuah hotel bintang 4 yang terletak di tengah kota Bandung dan kami pun berjumpa pada petang hari, pukul 18.30 WIB.

Hari pertama di Bandung kami habiskan berdua, saling melepas kangen yang tak tertahan. Berdua semalaman hingga tidur pun tak bisa terpulsakan...

Hari kedua, aku menjemputnya di loby hotel bintang 4 dan bersamanya mengunjungi salah satu pusat perbelanjaan di Jalan Merdeka Bandung. Sambil bergandengan tangan, berkeliling mall mencari counter yang menjual cincin perak atau bukan perak (yang penting sesuai budget,,, hehehhe) untuk kami berdua. Akhirnya kami pun berhasil mendapatkan sepasang cincin bergravir nama kami berdua (tentunya di cincin pujaan hari tergravir namaku dan di cincinku tergravir namanya).  Ada yang harus buru lagi!!! Cari daster untuknya (hehehehe...), puter-puter ternyata yang dicari tak ada, "ntar kita cari di pasar baru atau di cihampelas aja ya?!"....

uppsss!!!! Lapeeeeeeeeeerrr... ya udah cari sate padang deh, pesan dibungkus untuk di makan di hotel. Nyampe hotel jam 8 malam, terus mandi. Setelah itu kami berdua makan malam, saling suap (mantap banget bro....hahahha). Selesai mam, kami saling memasangkan cincin dengan disertai ikrar untuk saling menjaga. Aku memasangkan cincin di jari manisnya, begitupun ia sebaliknya memasangkan cincin di jari manisku.

Hari ketiga.  (bersambung)

Pergilah.. Jika kau mau...

Perasaan gak enak banget.. Kadang terbersit untuk meninggalkannya, membuatnya untuk merasa tak nyaman lalu pergi meninggalkanku, tetapi kadang juga aku merasakan amat merindukannya, ingin kehadirannya.
Semua terserah padanya.. Aku hanya mencoba untuk membuka mata, hati, dan pikirannya bahwa aku (mungkin) bukanlah seseorang yang tepat untuk mendampinginya. Jujur, aku merasa bersalah telah jatuh cinta padanya dan membuatnya jatuh cinta dan membuatnya sulit utk melupakan segala yang pernah ada.
Tak mungkin rasanya membawa ia untuk hidup bersamaku. Banyak jalan berliku!!! Dan semua itu tak cuma membutuhkan Cinta belaka. Tuhan, sadarkanlah ia, bukalah pikirannya,,, aku rela jika ia tak lagi menjadi milikku. Tuhan, bimbinglah ia dalam jalanMu, jagalah ia, lindungilah ia, limpahkanlah rahmatMu padanya, bahagiakanlah ia...
Aku akan selalu mengenangnya, karena mengenalnya maka aku mengenalMu.. Ia adalah seseorang yang telah menunjukkan keberadaanMu, membimbing aku dijalanMu..
Tuhanku... Aku mencintainya..

Doa

Ya Allah kenapa ketakutan ini sering kali muncul tiba-tiba dan menenggelamkan segala-galanya.
Ya Allah lindungilah hambaMu ini, limpahkanlah hambaMu ini rahmat dan rezeki.. Mudahkan dan lancarkan jalan usaha hamba, jauhkanlah hamba dari segala kesusahan, kesulitan, dan masalah hidup ini. Amin....

Semangat

Hanya semangat dan harapan yang masih tersisa dan berusaha adalah satu-satunya cara untuk tetap bertahan.
Kehidupan membawa kita untuk merenungkan hakikat akan hidup. Mengapa mereka bisa?
Ya Allah Ya Rabb, aku disini bersujud kepadaMu.. Kabulkan doa hambaMu ini.. Tetapkanlah Iman dan Islamku..

Jangan Tunggu Aku Kembali

Mungkin aku harus pergi dengan melepaskan segalanya dan melupakan yang ada.
Jika memang saatnya telah tiba dan telah ditentukan aku pasti ada.
Tapi jangan tunggu aku kembali.

Pasti Ada

Kebahagiaan itu ada. Pasti ada.. Jika bukan bersama diri ini mungkin bersama yang lain kebahagiaan itu menjelma.
Percayalah, semuanya akan baik-baik saja. Cobalah perlahan untuk melepaskan jerat yang telah membelenggumu dan rasakan bahwa tanpaku kau bisa..

Menyakitkan

Sungguh, sedih dan mengecewakan menyaksikan beberapa teman yang selama ini bertahan digaris idealisme dengan mudahnya bergeser pada pragmatisme.
Menyakitkan!!! Hanya karena demi memenuhi kebutuhan hidup, suara lantang kalian yang dulu selalu dilontarkan dalam setiap gerak dan dialektika telah terkubur bersama mimpi-mimpi materialisme.
Bertahan dalam sikap dan mentalitas memang memerlukan ketahanan terhadap budaya konsumerisme yang melanda warga negeri ini.
Benar, hanya waktu yang akan menseleksi manusia untuk menentukan pilihan dan ini merupakan proses alamiah. Garis demarkasi harus direntangkan!! Idealisme vis a vis pragmatisme.
Aku akan tetap bertahan menjaga apa yang semestinya harus ku jaga. Aku sudah memilih, aku memilih untuk menjadi idealis. Tuhan, bimbing aku untuk tetap menjaga dan bertahan terhadap prinsip dan nilai yang telah kuyakini.

Fuck You

Siapa?
Aku bukan untuk diperintah!! Aku manusia biasa sama seperti yang lain tapi aku memiliki harga diri.
Siapa kau? Seenaknya mengatur layaknya sang raja saja.
Betul bahwa terhadap sesama kita harus saling menolong, tapi bukan berarti dengan cara menodong. Janganlah sesekali memberikan harapan pada seseorang untuk berharap kepada orang lain.
Ingatlah pula bahwa semua manusia memiliki keterbatasan. Janganlah pula menebarkan jala janji manis.
Dan juga,,, tak perlu mendramatisir suasana...
Lalu dengan seenaknya kau berjalan.

Ya Allah

Ya Allah.. Telah Engkau perkenankan aku mengenal ciptaanMu
Ya Allah.. Atas kuasaMu mempertemukan aku dan dia yang indah
Ya Allah.. Karena kasihMu mengikat kami dalam ketulusan
Ya Allah.. Atas kehendakMu telah kau kirimkan seseorang yang menuntun dan menunjukkan jalanMu
Ya Allah.. Lindungilah ia, jagalah ia, limpahkanlah rahmatMu padanya
Ya Allah.. Terima kasih telah kau berikan padaku cantik ciptaanMu yang telah menenangkan bathin ini, menenentramkan jiwa ini
Ya Allah.. Tuntunlah dan tunjukkan kami kepada jalanMu menuju ridhoMu
Ya Allah.. Limpahkanlah rahmat dan hidayahMu kepada kami berdua
Ya Allah.. Limpahkanlah rizki dan kebahagiaan kepada kami
Ya Allah.. Aku bersujud padaMu
Ya Allah.. Hanya kepadamu aku memohon
Ya Allah.. Kabulkanlah permohonan hambaMu ini, amin.

Kepada Mereka

Bukankah kita sedang sama-sama belajar? Belajar tentang hidup, melatih semangat, memantapkan idealisme, mencari sosok yang dapat menginspirasi, semuanya adalah belajar memaknai hidup. Dari sinilah kita mendapatkan ilmu yang wajib kita amalkan dan berproses menuju kebaikan.
Yakinilah segala yang menjadi prinsip sebagai pedoman dalam bersikap, berpandangan, berperilaku menjadi ketetapan mentalitas.
Berterima kasihlah kepada jaman, kepada sejarah, kepada waktu, kepada mereka yang ada sebelum kita ada, kepada mereka yang telah memberikan inspirasi. Empirisme adalah bekal pada masa mendatang.
Dan, kepada mereka yang telah menjadikan kebebasan, keadilan, kemanusiaan, kesetaraan, dan demokrasi sebagai prinsip perjuangan namun tak menikmatinya dalam masa muda.
...Berbahagialah wahai mereka yang mati muda.

Bebas...

"Tak ada keinginan untuk membelenggunya dari segala apa pun."
Kebebasan adalah prinsip dalam segala aspek kehidupan karena kebebasan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kemanusiaan.
Jangan paksakan siapapun untuk mengikuti kehendak yang absolut. Kebebasan adalah milik siapapun dalam batasan norma-norma yang hidup dan berkembang dalam masyarakat.
Berikanlah kebebasan agar orang-orang bisa merasa terikat atau tak terikat. Biarkanlah orang-orang menentukan keputusan akan kebebasannya.

Solidaritas?

Solidaritas sepertinya hanya menjadi slogan dan jargon semata. Tak ada lagi rasa saling bahu membahu, menolong satu sama lain, bersimpati kepada mereka yang tak beruntung.
Nilai-nilai luhur yang menjadi prinsip hidup hanya ada dalam lembaran kertas dan diskursus, melayang diawang awang. Kata-kata selalu indah didengar, pamflet-makalah-selebaran sangat memikat pemikiran namun tidak dalam pelaksanaannya. Hal demikian menjadi tanda tanya dalam pergaulan hidup dan perjuangan kemanusiaan.
Jika sampai pada waktunya, terbongkarlah segala lipservice yang selama ini berlangsung. Tak peduli siapa orang seorang tersebut.

Tak Mengiba

Sesungguhnya mereka mengerti tentang kondisi yang terjadi padaku. Tapi seolah tak mau tahu. Bukan berarti untuk mengiba, setidaknya ada hak yang semestinya diberikan padaku. Dan, bukan berarti pula bahwa aku harus mati-matian merebut hak tersebut.
Sulit mensiasati keadaan saat ini!!
Sudahlah biarkan ini menjadi secarik catatan yang akan memberikan pelajaran untuk melatih kesabaran dan kebesaran jiwa.
Ya Allah kuatkan hambaMu dalam menjalani beban hidup ini dan jauhkan hamba dari segala sikap, perilaku, dan tindakan yang tak mendapat ridhoMu. Amin.
(ruang samping, 06 Agustus 2009, 19.30)

Tunggu Aku

Ingin rasanya secepat mungkin memberinya kebahagian. Ya, kebahagiaan untuknya. Aku tahu ia sudah merasa bahagia tapi aku pun tahu ia akan lebih merasakan kebahagian itu menyelimutinya manakala segala yang telah terjalin selama ini mewujud dalam ikatan 'resmi'.
Aku mohon padamu, tunggu aku!! Berikan aku waktu dan kesempatan untuk mempersiapkan masa depan kita. Sayangku.. Aku minta padamu untuk bersabar.
Mengertikah engkau wahai sayangku... Aku pun takut akan kehilangan cintamu.
Kita punya mimpi yang sama, kita punya kesabaran yang sama, kita punya jawaban untuk cinta kita.

Cinta Padamu

Setelah 1 malam yang lalu tanpanya, kini Cinta hadir menemani kerinduanku yang teramat dalam.
Belahan jiwaku yang selalu membisikkan ketenangan bagi jiwa ini, tanpa lelah.
Tahu kah kau wahai kekasih hatiku bahwa aku selalu merindukanmu? Menginginkanmu hanya untuk jadi milikku?
Tahu kah kau wahai pujaanku, aku cinta padamu.

Aku Harus Kembali

Pasang surut kehidupan membawa hikmah dalam proses kehidupan. Perputaran dari tiada menjadi ada dan dari ada menjadi tiada merupakan garis kehidupan yang telah, sedang, dan akan (mungkin) menerpa setiap manusia. Hanya kerelaanlah yang memberikan ketenangan (walaupun diiringi kegundahan) bagi jiwa.
Kini segala yang ada telah berlalu, hanya ketabahan yang akan memacu semangat dan optimisme menghadapi situasi dan kondisi yang ada, tentunya dengan berserah diri dalam menjalani segala tantangan dan hambatan yang akan berlangsung.
Izinkanlah untuk kembali dijalan-Mu...

Asosial

Banyak hal yang mesti dilakukan. Untuk diri sendiri, ia, keluarga, dan masyarakat.
Harus sedapat mungkin membagi waktu, tenaga, dan/atau (mungkin) biaya untuk semuanya tadi. Beberapa orang beranggapan bahwa sebelum diri sendiri mencapai puncak maka tak perlu mengurusi kepentingan orang lain. Anggapan demikian bagiku adalah sikap individualistis, pikiran a-sosial. Mereka lupa bahwa manusia adalah mahkluk sosial, makhluk yang berinteraksi dengan manusia lain, zoon politicon kata Aristoteles. Kita hidup dalam realita, ada penindasan dan penghisapan, terjadi pencerabutan hak rakyat. Lalu jika posisi diri kita belum 'aman' apakah kita harus menafikan orang-orang disekitar kita? Menutup mata bahwa diri kita dan di sekitar kita sedang tak 'aman'. Jika ya, berdosalah manusia yg demikian.
Walaupun diri kita tak seberuntung mereka dari kalangan 'the have' tapi kita memiliki 'harta' sebuah harga diri. Kalaupun suatu saat nanti diri kita 'beruntung' bukanlah hasil dari upaya-upaya menghianati rakyat, menjilat pantat penguasa, atau berkolaborasi dengan sistem kekuasaan untuk kepentingan pribadi atau golongan.
'Berbahagialah' mereka yang turut berkorban demi kepentingan rakyat banyak. Duniamu tak seindah permata tapi jejak hidupmu melampaui kilauan permata dan pikiranmu ada sepanjang jaman.

Hari ini atau...

Memaknai kebersamaan tak seperti yang terbayangkan. Hingga akhirya selalu menjadi kalimat tanya "kenapa kebersamaan itu (selalu) berumur pendek?"...

Yg,

Kenapa keraguan ini selalu menghinggapi saat semuanya baik-baik saja?
Tolong aku untuk kembali memutar waktu dan memaparkan segala rasa yang ada.
Bantu aku kembali merabai nurani yang terlepas.
Letupkan hati kecilku jika memang harus terulang.
Aku disini senantiasa terpaku menanti.
Yang ada, yang pernah ada, ataupun yang akan ada..
Semuanya merahasiakan ketetapan...
Ini tentang hidup
Ini bukan permainan
Ini tentang ketulusan
Siapa?
Saatnya nanti akan menjelma..

Hubungan : Menikah

-- original message --
Subject: xxxxxxx xxxxxxxx mengatakan bahwa kalian sudah menikah...
From: Facebook
Date: 05th July 2009 4:47:27

xxxxxxxxxx mengatakan di Facebook bahwa kalian berdua sudah menikah. Kami perlu mengonfirmasi bahwa Anda, adalah benar, sudah menikah dengan xxxxxxxxxx.

Untuk mengonfirmasi permintaan hubungan ini, ikuti tautan berikut ini:
http://www.facebook.com/n/?home.php&mid=baxxxxGxxxxxxxcxx1xxxxx4

Terima kasih,
Tim Facebook

JAWABANNYA ADALAH "BENAR".. Karena ia memang benar istriku. Istri yang selama ini menemani hariku, bunda dari anak-anakku dan nenek untuk cucu-cucuku. Ia adalah wanita yang senantiasa akan kujaga sampai akhir nanti, sampai nafas ini terhenti dan cinta ini akan tetap abadi.
Biarkan cintamu menghinggapi dan menetap di hatiku, kumohon jangan pernah pergi karena aku ada hanya untukmu.

Untuk Selamanya

Aku merasa nyaman tatkala ia ada bersamaku memberikan nafas batin yang selama ini berlari menelisik pada pencarian.
Begitu hebatnya hujaman cintamu hingga menembus ruang cinta dalam hatiku.
Pesonamu membawa perasaan ini mengaliri relung jiwa, membasahi permukaan kegelisahan.
Lalu engkau semaikan benih cinta diatas permukaan hati ini, perlahan sampai menembus dinding nurani dan mengakar demi kesucian cinta.
Engkau adalah pesona hati yang membimbing rasa ini pada keajaiban.
Mungkin benar kata mereka bahwa "ia (cinta) bukan untuk dicari atau diraih,, karena cinta pun hadir sendiri".
Biarkan aku menjaga dan memelihara asmara yang telah tumbuh dalam hati ini.
Biarkan aku dan hanya aku yang dapat memiliki cinta itu karena cintamu telah berpihak kepadaku.
Ijinkan aku memelukmu dan tak akan pernah aku lepaskan hingga engkau, aku, terpisah hanya karena malaikat meminta kita menuju keabadian..

!!

Relakan yang terjadi tak'kan kembali
Dia sudah miliknya bukan milik kita lagi
Tak perlu bersedih, tak perlu menangis, tak perlu... Tak perlu sedu sedan itu

Hilang memang hilang, wajahnya terus terbayang
Berjumpa di mimpi kau ajak aku bernyanyi, menari bersama malaikat dan penghuni surga

Sms Dari 'Nda

Ini adlh crta cnta yg indh..

Gdis:apakh aku cntik?
Pria:tdk
Gdis:apakh km bhrp utk hdp dgnku?
Pria:tdk
Gdis:apakh km akn mngis jka aku mningglknmu?
Pria:tdk

Gadis mulai mnangis,
Pria pun akhrny bkata
"km tdk cntk,tp indh"
"aku tak mau skdr hdup dgnmu,tp aku hidup utkmu"
"jka km mningglknku,ku takkn mnangis,tp aku akan mti"

So sweet b9d iaa..
Krm crta cinta indh ne ke 10org,trmsuk kkshmu&tmn2mu..
Jka km mndpt 5sms kmbli,
km adlh org yg sgt dcntai...?

Love You

Lama ia telah menemani hati ini
Menyusup disela kesendirianku
Menerangi temaram setiap jejak langkah
Hatimu menyelinap dan membuatku telah terbiasa
Biarkan aku menjaga cintamu
Biarkan aku memelihara cintaku untukmu
Biarkan kau dan aku selalu ada
Karena cinta ada untuk kita berdua

Permohonan

Aku mohon padamu untuk pergi sejenak
Aku memintamu untuk sedikit saja mencoba dengan yang lain
Aku berharap kau menikmatinya
Aku hanya ingin keceriaan dan kebahagian menjadi bagian hidupmu
Aku bukan orang yang dapat menyuguhkan hamparan keindahan
Aku sekedar menunjukkan kemana arah keindahan
Aku minta kerelaanmu untuk pergi
Karena...
Aku tak memiliki keindahan yang akan kuberikan padamu

Berikan Senyummu

Aku harus segera mengemasi rasa yang selama ini telah mengisi dan menghiasi istana hatiku
Aku harus berusaha untuk melepaskan segala kenangan yang menjejaki jiwa ini
Aku (berharap) pergi dengan meninggalkan segala keindahan
Istana hatimu telah membimbing batin ini, menanamkan kenyamanan dan kesejukan cinta
Istana hatimu akan selalu menjadi cagar renjana dalam perjalanan hidup ini, kelak kasihmu lestari dalam ingatan.
Ijinkan jemari ini melambai dan sujudku memohon berikan senyummu padaku sampai wajah berpaling.

Pragmatis

Kenapa mereka selalu menghampiriku hanya untuk pragmatisme?
Dimana moralitas yang dulu selalu dijadikan pijakan? Kemana etika yang selama ini dijunjung? Penghianatan sepertinya selalu menjadi siklus yang silih berganti.
Menjadi pragmatis hanya karena untuk kedudukan dan harta. Bukankah hal demikian merupakan kenistaan? Menjadi "berada" dengan mengadaikan idealisme, melakukan penghianatan intelektual, menjadi anjing penjaga kekuasaan!!
Tak seperti mereka yang pernah kujumpai, masih selalu setia dengan idealisme yang membuatnya menjadi tak kaya.. Mereka tak kaya (miskin) harta TAPI kaya jiwa..
Ku ijinkan kau terlelap dalam kamarku karena kemanusiaan, tapi bukan untuk membawaku kedalam mimpimu.
Aku tak mau dan bukan menjadi pecundang!!

Berat

Berat sekali beban ini. Entahlah..
Pergilah aku tak ingin kau, dia dan mereka ada dalam bagian kisah ini. Kisah yang semestinya tak menjadi bagian hidup orang lain. Cukup, tak perlu bertanya lagi karena semua ini untuk kepentingan kalian agar kalian bisa menikmati hidup.
Aku tahu perjalanan ini begitu berliku, berputar, menukik tajam menusuk asa yang telah ada.
Percayalah.. Aku berikan apa yang semestinya engkau dapatkan, memberikan dirimu untuk segera melepaskan apa pun yang telah melekat dalam jiwa ini.
Aku mohon.. Demi kepentingan dan harapan engkau dikemudian hari. Pergilah aku bisa mengerti, jangan ikuti jalanku..
Biarkanlah ku begini karena ini dunia ku.. Karena ini hidupku..
Kebahagian itu ada bukan pada jiwa ini.. Tersenyumlah karena itu membawaku kepada kebesaran jiwa. Biarkan aku menyaksikan air mata haru bahagia melinangi pipimu saat jiwa lain bersamamu..

Sudahlah

Angin dengar kata hati nyanyian duka semesta.. Bawa ke alam damaimu disini duka kudapati..
Sudahlah aku pergi...
Biarlah ku sendiri, akan kubawa kepedihanku..
Sampai kapan hidupku begini.. Kepalsuan semakin merajalela.. Kasih sayang kehilangan makna..
Semua menjadi percuma..

Hanya Satu

Hanya satu yang ada di alam ini telah tercipta di dunia untuknya
Hanya satu.. Pasti hanya satu, mereka harusnya mengerti!!
Bukalah hati.. Peluklah ia.. Mungkin hanya satu yang sanggup memberinya damai jiwa..
Hanya satu yang terbaik untuk dia, hanya satu tak ada yang lain!!
Demi waktu yang kian bergulir cepat jangan paksakan yang lain untuknya. Mungkin suatu saat!! Mungkin suatu saat terbukti dia memang untuknya.
Biarkan dia kembangkan sayap terbang tinggi jangan sampai dia menghilang, pengertian yang ia butuhkan.
Aku hanya, kau hanya, dia hanya, mereka hanya bagian cerita.
Lepaskan hasratmu.. Relakan deminya.. Bahagia untuknya.. Dia kan kembali untukmu, bersama seperti dulu lagi..

Tak Perlu di Sesali

Sayang.. Bukan aku tak lagi mencintai, bukan aku tak sayang lagi kepada dirimu.
Sayang.. Tak ada yang perlu disesali sebelum kita saling menyakiti, kita akhiri disini.
Biarlah.. Cinta tak pernah berubah meski kau dan aku harus berpisah..

Aku Harus Pergi

Sayangku aku harus pergi tak usah engkau tangisi
Ciumlah bibirku ini karena esok tetap disini
Kulihat dari matamu kupahami ketakutanmu
Tahukah kau yang aku rasakan, aku pun tenggelam dalam kepedihan
Pejamkan mata, mimpikan aku didalam tidurmu, kan ku bawa bayang wajah untuk menemani kaki ku melangkah kemanapun aku pergi..

Huft..

Biarlah, apa pun yang telah terjadi sebagai pelajaran berarti. Setiap orang mengalami cobaan hidup dan dari peristiwa yang ada pasti memberikan hikmah.
Mereka tak tahu apa yang sedang terjadi, betapa berat beban dipundak ini sepertinya tak sanggup untuk mengangkatnya seorang diri.. Mereka tak perlu tahu karena mereka tak perlu untuk berempati!! Ingin rasanya berlari ke gunung, menghirup sejuk udara dan membasuh wajah ini dengan siraman mata air.. Lalu merebahkan raga ini sambil bercengkrama dengan alam yang menemani dan menawarkan ketenangan. Aku kembali!! Walau hanya sekedar untuk memelukmu sesaat saja.. Setelah itu aku harus menepikan segala indahmu. Terima kasih atas sejuk dan ketenangan yang telah membaluri jiwa ini.. Nantikan aku untuk kembali mencumbumu.

Pilih..

Tidak hanya aku, kamu, dia atau mereka. Semua juga ingin bertahan hidup, ingin mencapai kebutuhannya, ingin menjadi!!
Tapi bukan berarti harus mencampuradukkan antara dunia usaha dan politik. Keduanya tak bisa dijalankan bersamaan karena berpotensi menjadi konflik kepentingan dan berdampak pada mereduksi hak manusia lainnya.
Harus memilih salah satu, bergelut di dunia usaha ataukah politik? Aku memilih politik dan tak memilih menjalankan usaha, ini merupakan pilihan. Biarkan dan serahkan pada yang lain untuk menjalankan usaha. Jangan biarkan dan membiasakan diri kita menggunakan kekuasaan dan memanfaatkan fasilitas untuk kepentingan pribadi/kelompok, apalagi jika berorientasi menjadi orang kaya!! Sesungguhnya sangat membahayakan jika orang bercita-cita untuk menjadi orang kaya karena ia biasanya akan menjadi manusia yang asosial, acuh.. Teralienasi..
Bercita-citalah untuk mewujudkan kemakmuran dan pemerataan. Solidaritas kemanusiaan sebagai pedoman.

Pilih..

Tidak hanya aku, kamu, dia atau mereka. Semua juga ingin bertahan hidup, ingin mencapai kebutuhannya, ingin menjadi!!
Tapi bukan berarti harus mencampuradukkan antara dunia usaha dan politik. Keduanya tak bisa dijalankan bersamaan karena berpotensi menjadi konflik kepentingan dan berdampak pada mereduksi hak manusia lainnya.
Harus memilih salah satu, bergelut di dunia usaha ataukah politik? Aku memilih politik dan tak memilih menjalankan usaha, ini merupakan pilihan. Biarkan dan serahkan pada yang lain untuk menjalankan usaha. Jangan biarkan dan membiasakan diri kita menggunakan kekuasaan dan memanfaatkan fasilitas untuk kepentingan pribadi/kelompok, apalagi jika berorientasi menjadi orang kaya!! Sesungguhnya sangat membahayakan jika orang bercita-cita untuk menjadi orang kaya karena ia biasanya akan menjadi manusia yang asosial, acuh.. Teralienasi..
Bercita-citalah untuk mewujudkan kemakmuran dan pemerataan. Solidaritas kemanusiaan sebagai pedoman.

Bahagia

Engkau begitu nyata mengisi relung hati ini, menghiasi tiap sudut terang dan gelap.. Menjelma di dasar jiwa menaburkan janji, menebarkan wangi cinta, menyemaikan kesucian ikatan lahir batin.
Ingin rasanya melihat engkau menari meliukkan tubuhmu diantara kebahagiaan dan nestapa.. Engkau ada dalam hati ini. Engkau selalu menemani diri ini...
Percayalah... Hati ini selalu merindukanmu!!
Percayalah.. Aku selalu menjaga apa yang mesti ku jaga..
Karena engkaulah hati merasa bahagia..

Ku mohon..

Akan kujaga cintamu yang selama ini telah mengisi relung batinku
Cintamu telah menghamparkan keindahan, mensemaikan benih kenyamanan, memupuk kesetiaan
Kerinduan selalu mengiringi detak jantung mengawal deru nafas membimbing kesabaran
Tuhan.. Perkenankan kami untuk menikmati kebersamaan ini dalam satu ikatan suci
Tuhan, jika Engkau kabulkan doa kami, berikan keabadian untuk cinta kami
Tuhan, terangilah kami.. Jagalah kami untuk selalu mencintaiMu..

Aku Selalu Ada

Telah kuberikan
telah kuserahkan segala yang ada dalam hati ini
cinta diantara malam yang senantiasa menemani diantara deru asmara dan sujud mohon kepada-Nya..
Aku ada diantara kejauhan dan batas pandang
secangkir kopi telah membuat ia dihati ini
untukmu nan jauh disana "Aku selalu ada menemani harimu"

Hujan..

Busyet hujan gede nih (tapi gak segede gajah), maksudnya deras kaleee ya, gak bisa keluar karena diluar hujyan, becyek, gak ada ojyek.
Huuuh.. Padahal untuk agenda besok tuh persiapannya harus dikondisikan sejak sore ini. Mana gak ada jas hujan (ada juga just for you-nya Richard Cocain) jaraknya pun lumayan jauh, udah gitu para 'darmawanita' mau pada ikut. Ampyuuuun dech aaah.. (He..He..He..)

Apa ya?

Entahlah kenapa semuanya jadi seperti ini. Tidak ada yang tahu mengapa proses ini sampai sedemikian adanya. Bukankah yang berlangsung sampai saat ini adalah perjalanan waktu yang begitu mendinamisir dan mengalir begitu saja.
Apakah salah jika menyampaikan sesuatu untuk sekedar diketahui?

Go!!

Udah jam 03.49. Semua hp udah di setting tanpa ringtone, kecuali no keluarga/rumah. Diana, Aprilya dan Irna keliatan masih ngantuk banget.. Heri, Lukman, dan gw makan mie dulu lumayan untuk ganjel usus.. Trus langsung bergerak!!

Rindu

Rindu untuk kembali mendengar suaranya.
Rindu pada segala yang ada pada dirinya.
Rindu akan dia yang selalu menaburi jiwa ini dengan cinta.
Cinta.. Dialah seseorang berjilbab hitam bermanik motif bunga.

Enak

Kemarin pagi, sesuatu terjadi dan tak akan pernah terlupakan. Apa yang selama ini terasa adalah hanya mimpi semata. Namun peristiwa pagi itu benar nyata adanya, betapa sesuatu yang selama ini terasa indah dan hanya ada dalam mimpi ternyata benar-benar indah, indah sekali.
Ingin rasanya mengulang kembali, begitu sensasional!! Dahsyat!! Terima kasih ku sampaikan untuk seorang yang jauh disana, ia dengan baik hati menyarankan, memandu, dan begitu menggairahkan.
Karenanya ia akan kujaga.. Kenikmatan itu akan menjadi catatan dalam perjalanan hidup. Semoga nanti kita akan merasakan keindahan itu.

*) 'de.. Ternyata enak banget rasanya!!!

SUDAHI...

entahlah.. terserah saja... jika batas waktu ini telah berakhir dan segalanya harus terhenti maka jalani saja...

Sakit...

Sejak Sabtu dinihari yang lalu, badan terasa nyeri, ngilu pada persendian, tenggorokan gatal, bersin-bersin. Wah, ini gejala batuk dan flu dibarengi panas dingin.
Sampai malam ini pun, batuk dan flu belum pulih juga, padahal besok pagi harus mempersiapkan segala hal untuk pertemuan hari Minggu yang akan datang.
Dalam kondisi kesehatan menurun/sakit, seorang berkerudung nan jauh disana menghampiri, menemani, mendoakan jiwa raga ini. Dengan ikhlas, walau melalui perantara, ia 'merawat'ku dengan penuh cinta, memotivasi kesembuhan ini. Tuhan, lindungilah ia. Berikanlah curahan anugerahmu untuknya, bahagiakanlah ia, selamatkanlah ia dalam kehidupan dunia dan akhirat, amien. Karena ia adalah bagian cahaya hidupku, karena ia adalah cintaku.

Sakit Euy

Badan rasanya lemes banget.. Pegel, nyeri, meriang..
Ini pasti gara-gara radang tenggorokan. Rasanya gatal banget, padahal semalam udah minum obat batuk..
Sekarang, tiba-tiba aja jadi kangen ama seseorang berjilbab hitam. Seandainya saja...

Ahhh..

Ahh.. Semuanya oportunis!! Pragmatis yang lebih bersifat taktis bukan strategis.
Apa yang bisa diharapkan dengan mereka? Ga ada yang bisa diharapkan, perubahan adalah mimpi.
Ahh.. Makin kacau saja keadaannya. Berharap ketidaktertiban ini tidak kearah siklus kekuasaan yang mengancam kerakyatan.

Mereka...

Angkuh sekali mereka sekarang ini. Padahal, tanpa bermaksud mengungkit, mereka adalah orang yang sebelumnya hidup dari uluran tangan ini.
Tak perlu risau, tak perlu marah, tak perlu sumpah serapah. Setidaknya sifat, mentalitas, dan karakter mereka menjadi catatan jejak rekam. Kekesalan ini biarkan tersimpan dalam hati. Mereka adalah orang-orang yang terlepas dari akarnya dan mereka tak perlu membuat kita menjadi benci atau dendam padanya.
Seperti syair yang terdengar sayup dari MP3 disampingku
"Keinginan adalah sumber penderitaan
Tempatnya didalam pikiran.
Tujuan bukan utama
Yang utama adalah prosesnya".
Lalu aku teringat akan syair yang bertutur:
"Bertahan hidup harus bisa bersikap lembut
Walau hati panas bahkan terbakar sekalipun
Keluh kesah ini mungkin berguna...
Bisa jadi kita bosan, karena keadaan
Badai datang tak bosan-bosan
Percayalah kawan!!
Perjuangan masih panjang".

Pusing..

Ada saja hal yang membuat segalanya menjadi beban persoalan. Datang silih berganti masalah menghinggapi akhir-akhir ini.
Sepertinya telah berkonspirasi padahal sebenarnya parsial. Kenapa mereka membuat masalah? Mereka tak salah, seandainya saja tak mengenal mereka mungkin ini tak akan terjadi, tapi manusia adalah makhluk sosial.
Masalah selalu hadir selama manusia berdinamika. "ketika aku berpikir berarti aku ada" demikian menurut Descrates.

Pada Suatu Ketika

Entah kenapa.. Ketika aku 'menemukan'nya terasa di dalam diri ini rasa yang begitu berbeda. Ia telah membuatku menjadi nyaman.
Hadirnya ketika itu, melepaskan segala problema yang berkecambuk di diri ini. Laksana obat, ia telah meredakan nyeri akan realita.
Bagiku ia cukup menggoda dan telah menerabas dinding hati lalu perlahan kubiarkan ia bersemayam memberi kehangatan. Sejenak kuberpikir 'Apakah ia pun merasakan apa yang kurasa?' Ahh.. Ternyata aku memikirkan hal yang irasionil!! Tak mungkin rasanya jika ia menjadi apa yang kupikirkan.
Setidaknya cukup kehadiran suaranya mampu membaluri jiwa ini, tak lebih. Ia adalah bidadari tanpa anatomi!!
Pada suatu ketika dengan bersandiwaralah yang telah melekatkan jiwa-jiwa ini.
Tak terasa.. Ia benar-benar telah meracuni hati ini dengan taburan cinta. Hingga pada akhirnya reaksi 'memaksa' untuk saling mengikatkan hati. Pun ia masih menjadi bidadari tanpa anatomi.
Perjalanan waktu perlahan menuntun menatap bagian demi bagian anatomi sang bidadari. Ia nyata adanya!!
Biarlah perjalanan waktu terus bergerak dan biarkan aku untuk menjaga dan menyemaikan benih kerinduan..
Ia adalah bidadari berbalut kain hitam dikepala diseberang lautan.

Tanpaku Kau 'Ada'

Aku tahu bahwa segala yang ada sangat membebani. Tak perlu untuk bertahan jika itu justru menyiksa. Keinginan hanya memperbudak perasaan. Percayalah jika memang saatnya telah tiba, harapan itu menjelma dalam kepastian.
Biarkan kepak sayap hatimu membawa ruang rindumu menjelajah langit dan menatap keindahan, menemukan harapan. Sejenak saja lupakan aku.. Agar engkau memainkan kesadaran. Lalu tinggalkan saja diri ini karena itu justru akan melayangkan jiwamu pada kebahagian.
Jangan ragu, karena diri ini telah sadar untuk menyaksikan engkau terharu bahagia bersama dengannya. Dan, bulir air mata akan menjadi aliran keyakinan akan hidup.

Untuknya..

Apakah benar ia akan menjaga komitmen? Apakah sadar tentang kata yang baru saja diucapkan? Apakah janji dan rangkaian kata itu tersimpan untuk nanti sebagai bukti?
Tanya tadi sebagai bentuk kegalauan. Dunia hari ini terlalu banyak diisi oleh hipokrisi, berjalan tanpa nalar mereduksi kebenaran.
Hari ini atau esok adalah dinamika yang pasti bergerak. Pun seperti yang terucap dari bibirnya, sebaris kata merangkai ikrar untuk bersama. Sebaris kata nan indah membuai asa cenderung emosional, spontan, parsial. Ia tidak menjadi utuh. Karena tanpa didasari oleh akal sehat, penjajakan, mengukur kekuatan dan kelemahan, maka konsistensi memudar.
Anggap saja apa yang sedang berlangsung hari ini adalah sikap dan pernyataan yang emosional. Dimungkinkan suatu saat nanti ia akan merevisi apa yang terujar, mencari pembenaran. Tak perlu untuk terlalu serius karena justru akan menambah beban.
Seperti syair lagu:
"Ini cuma kehidupan. Ini cuma permainan. Tetap harus dijalankan, dimainkan.
Masih ada banyak cara mencari petik harapan. Masih ada banyak cara wujudkan satu impian. Masih ada banyak peran yang mesti kita mainkan..".
Proses berjalannya waktu akan memaksa untuk menterjemahkan diri kita. Proses ini alamiah, menguji segala yang ada dengan mencerabut satu persatu helaian dusta.
Sebelum segalanya menjadi kokoh, pikirkan lalu kita rasakan. Sebelum tersakiti atau menyakiti, pulanglah!! Mungkin seseorang menanti disana. Mungkin itu lebih baik.
Karena itu adalah keindahan.

Relakan saja

Padahal seringkali ku sampaikan padanya untuk segera menepis segala bayangan dan mimpi yang entah kapan akan menghampiri. Sudah sering juga kubisikkan ditelinganya untuk menghapus kisah dan melepaskan peran yang selama ini dimainkan.
Terlalu menyakitkan jika ini dihentikan. Dan..
Terlalu menyakitkan jika ini diteruskan.
Bukankah kebahagian itu akan menghinggapi mereka yang bersikap ikhlas?! Relakan saja yang telah berjalan selama.. Relakan saja segalanya menjadi kisah romantika hidup.. Kenangan yang (mungkin) indah itu pernah ada... Lalu, biarkan saja segala menjadi otoritas-Nya.
"Tak mungkin untuk membawa seseorang untuk masuk ke dalam belantara, apalagi ia awam tentang rimba, bertemu dan berhadapan serta bergelut dengan alam liar, karena hal itu berarti mengorbankannya".
Kita harus sama-sama memahami. Kita memutuskan dengan akal sehat. Kita bersikap untuk harapan..

Relakan saja

Padahal seringkali ku sampaikan padanya untuk segera menepis segala bayangan dan mimpi yang entah kapan akan menghampiri. Sudah sering juga kubisikkan ditelinganya untuk menghapus kisah dan melepaskan peran yang selama ini dimainkan.
Terlalu menyakitkan jika ini dihentikan. Dan..
Terlalu menyakitkan jika ini diteruskan.
Bukankah kebahagian itu akan menghinggapi mereka yang bersikap ikhlas?! Relakan saja yang telah berjalan selama.. Relakan saja segalanya menjadi kisah romantika hidup.. Kenangan yang (mungkin) indah itu pernah ada... Lalu, biarkan saja segala menjadi otoritas-Nya.
"Tak mungkin untuk membawa seseorang untuk masuk ke dalam belantara, apalagi ia awam tentang rimba, bertemu dan berhadapan serta bergelut dengan alam liar, karena hal itu berarti mengorbankannya".
Kita harus sama-sama memahami. Kita memutuskan dengan akal sehat. Kita bersikap untuk harapan..

KARENA IA ADALAH

Jiwanya membalur batin ini dengan ramuan ketulusan
Pun sucinya menempatkan rasa ini dalam sejengkal asa
Karena ia adalah cinta
Karena cinta ada padanya
Karena perempuan berkerudung itu adalah kebahagiaan...

Ketika

Ketika rembulan menemani. Ketika besutan dingin malam menerobos membelai jiwa. Ketika degup jantung merisaukan perasaan tentang segala kemungkinan. Ketika diantara malam, cahaya bulan, dan tajamnya dingin menyayat dinding kulit.. Seseorang berkerudung, bidadari dari kejauhan menjejakkan tapak cinta diantara mimpi dan nyata.
Mimpi tentang segala kenyamanan.. Nyata tentang apa yang terjadi dihadapan berdiri berselimut kerinduan. Tebaran rasa yang selalu singgah dalam hati kini mendedahkan bulir kebahagian.
Ketika malam..
Ketika rembulan menanti persaksian..
Ketika dingin menjejal membekukan tekad..
Ketika semuanya itu menunduk, menghela, dan bersaksi..
Seseorang berkerudung hitam berbalur cinta kini menemani perjalanan hidup menempuh kebahagian.

Rindu

Rasa rindu ini semakin mencengkeram hati. Ia yang selama ini selalu menemani dalam keseharian, karena aku sedang ada kegiatan maka suara itu jarang terdengar kembali.

Aku merindukannya.. Rindu untuk selalu berada disampingku. Rindu untuk memberikannya kenyamanan dan kebahagiaan. Semua terobati ketika terdengar atau mendengar suaranya.

Suaranya.. Candanya, bahkan tangisnya pun membuat hati ini terasa nyaman.

Ia adalah seorang yang memberikan kenyamanan hati.

Ia adalah seorang yang suatu saat harus kumiliki.

Ia adalah seorang yang harus kujaga..

Karena ia adalah cahaya hidup yang menerangi perjalanan hidup ini.

Karena ia adalah pujaan yang memberikan semangat hidup.

Karena ia adalah cinta....

XL, Puas Kesalnya..

Sudah berkali-kali dikecewakan oleh layanan operator selular XL. Hampir setiap kali menerima atau melakukan panggilan selalu saja mengalami dropcalled. Panggilan yang berlangsung tiba-tiba terputus hanya dalam hitungan detik. Celakanya lagi, kadang-kadang panggilan terputus pada detik ke 2 setelah panggilan terhubung.
Bukan hanya sering terjadi dropcalled, dalam menerima panggilan pun kita dipaksa untuk menjadi tak nyaman, dipaksa untuk merapatkan telingga ke ujung (seujung-ujungnya) earphone atau handsfree untuk dapat mendengar kata/kalimat lawan bicara. Suara yang terdengar bak suara robot, putus-putus, atau seperti bersuara dalam kaleng.
Hal ini terjadi karena kualitas suara menjadi penyebabnya.
Ternyata kualitas suara berbanding terbalik dengan apa yang diiklankan yaitu suara jernih. XL memang memberikan tarif bicara murah, namun tidak diimbangi dengan kesiapan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen.
Jika XL tidak memperbaiki dan meningkatkan layanannya, bersiap saja untuk ditinggalkan pelanggan atau xl hanya menjadi kartu kedua saja.
Akhirnya, tarif XL memang murah namun hanya karena buruknya layanan akibatnya menjadi 'mahal'. Informasi penting yang semestinya sudah dapat terbarui pada akhirnya tidak memiliki nilai lagi. Pada titik inilah pelanggan mengalami kerugian. Dalam kondisi demikian, negara harus melindungi pelanggan operator selular dengan membuat kebijakan bagi seluruh operator seluler dalam hal standard kualitas layanan.

Manusia Pasar

Banyak hal yang telah terjadi dalam kurun waktu belakangan ini. Sesungguhnya hal ini menjadi pergulatan pikiran. Proses yang ada bak mimpi, sesuatu yang tak pernah terpikirkan. Perjalanan ini menjadi bagian cerita kehidupan yang entah akan seperti apa berakhir.
Segalanya memang perlu dipertimbangkan, dipikirkan, diyakini karena pilihan yang harus diputuskan. Keputusan yang akan menjadi sejarah dalam mengarungi kehidupan. Kehidupan akan kebahagiaan, kebersahajaan, ataukah kehidupan yang menancapkan kegelisahan hidup.
Sebenarnya, ada hal yang harus terjawab dalam proses ini, yaitu mendefinisikan Kebahagiaan?
Definisi inilah yang kemudian menjadi pedoman dalam pertarungan ditengah arus dan pusaran pragmatisme kehidupan.
Dunia hari ini adalah dunia kapitalistis dengan pola konsumtif masyarakat dan mendewakan materialisme.
Memang benar, hidup serba dengan kebutuhan. Kebutuhan untuk bertahan, bertahan atas segalanya. Ini menjadikan manusia menjadi kerdil, hanya diukur berdasar pemenuhan konsumsi belaka. Ia menjadi manusia 'pasar'.

......

Ia hadir menjelajahi kesendirianku
Melintasi malam menyambut senja
Ia menuntun jiwa ini
Menelusuri isi hati membawa keindahan
Kebahagian itu meresapi nurani
Entah dari mana ia datang...
Tak dapat dimengerti tapi ia telah hadir menyemai Cinta
Menerobos hati, meyakinkan untuk bersama.

Dari Belakang

Mereka bermain dibelakangku. Menyakitkan memang,,, Tapi bagaimanapun itu merupakan hak mereka walaupun sesungguhnya tak lagi bersandar pada etika dan moral.


Persoalannya sederhana, hanya masalah mentalitas...


Ketika aku berkunjung ke Kab. I dan berjumpa dengan kawan-kawan disana, aku berbincang dengan seorang kawan yang mengabarkan bahwa ia dan beberapa temanku terlibat dalam kerangka agenda politik jangka pendek. Bagiku, apa yang mereka lakukan sungguh berbahaya untuk strategi perjuangan kami. Betapa menyesakkan ketika mendengar kabar tersebut dari orang lain, sementara mereka tak pernah bercerita kepadaku. Padahal mereka sering berdiskusi denganku...


Informasi yang kudapatkan sangat berarti. Kini aku harus mensterilkan beberapa orang di dekatku. Hanya orang-orang yang terujilah yang dapat kuajak sharing mengenai strattak dan dinamika kontemporer.


Namun aku tak akan meniadakan mereka dalam proses ini, memanfaatkan mereka untuk dikemudian hari mungkin akan lebih berguna.


Jika momentumnya tiba, mereka sebagai kekuatan akan aku gunakan sebagaimana situasi dan kondisi menghendakinya. Dan mereka tetap dalam barisan kekuatan taktis.


Ternyata proses alamiah benar-benar menunjukkan dan membuktikan bahwa siapa yang sesungguhnya memiliki kesungguhan, komitmen, loyalitas [ideologi] dan konsistensi dalam berjuang. Mereka atau kita,,,,

Hari Kasih Sayang

Kaum muda kita begitu lekat dengan tanggal 14 Februari. Hari dimana anak-anak muda merayakannya sebagai Hari KAsih Sayang.

Momentum hari kasih sayang hanya sebatas dimaknai sebagai 'kesempatan' dalam mengaktualisasikan atau mengapresiasikan Cinta dalam arti sempit yakni Asmara.

Telah luput dari pandangan mata dan hati nurani tentang kemanusiaan. Kasih sayang dimaknai sebatas private, pribadi antar pribadi, dan menjadi individualistis. Jika demikian, pertanyaannya sudah jauhkan anak muda kita dari solidaritas sosial - solidaritas kemanusiaan??

Masalah-masalah sosial yang berdampak pada kemiskinan, kemelaratan, benturan antar masyarakat, dan konflik lainnya tidak lagi menjadi bagian persoalan kaum muda, mudah-mudahan pernyataan ini salah.

Dalam keseharian kita dapat dengan mudah melihat pola tingkah kaum muda yang terjebak dalam hedonisme. Hura-hura sudah menjadi gaya hidup. Padahal disekitar kita banyak saudara kita yang memerlukan kasih sayang.

Kasih sayang yang kita berikan tak semata-mata hanya dalam bentuk materi (uang), namun manakala kita memperjuangkan keadilan dan kemakmuran bagi mereka melalui perjuangan rakyat menggugat pemerintah untuk memberikan (mengembalikan) hak-hak mereka (rakyat) adalah salah satu bentuk kasih sayang.

Lalu masihkah kita akan terjebak dalam memaknai Kasih Sayang dalam arti sempit?

Jika kita menolak kasih sayang hanya sebatas arti sempit, maka saatnya kita memperbaharui mentalitas kita, mentalitas kemanusiaan. Semoga...

Rindu

Entah kenapa akhir-akhir ini aku merasaka rindu yang amat sangat dengan seseorang yang selama ini menemani dan memberikan 'keindahan'. Ia yang sebelumnya tak pernah terpikirkan untuk menjadi istimewa dalam hidup ini.

Keindahannya menutupi segala ruang yang selama ini pernah kusinggahi. Mungkin saja ini merupakan jalan menuju kabahagiaan.

Banyak hal yang kudapat darinya. Mulai dari hal sepele namun membuat aku berkontemplasi dan hal lain yang merubah aku untuk 'menjadi'.

Untuknya yang selalu menemani, mambangunkan aku dari 'lelah' telah menjadi bagian dalam perjalanan hidup ini.

Semoga harapan dan angan yang selama ini menari-nari dibenak akan menjadi kenyataan hidup... Amien...

Hentikan Saja

Memang sulit membuang jauh pikiran tentang sesuatu yg kita gandrungi. Ia bersemayam dalam hati, membisikkan nurani. Berat rasanya utk melepaskan kegandrungan ini, namun demi kebaikan kegandrungan itu harus ditinggalkan.
Melepaskannya pergi memang membutuhkan kesiapan mental, siap atas kehilangan sesuatu yg menjadi spirit hidup. Kerelaan adalah kunci menyelami kehidupan ini. Ikhlas atas kehilangan kegandrungan dan selalu brharap (doa) atas kebaikan.
Semoga permohonan ini dapat dipahaminya. Menjadikan catatan hidup penuh arti.
Dan... Bersedia utk pergi, terlepas atau ditinggalkan demi kebaikan.
Atas nama kebahagiaan biarkan saja langkah ini mengayun jauh tak usah ikuti atau mengejar, biarkan saja..
Lupakan saja.. Kehidupan baru telah menanti..

Hentikan Saja

Memang sulit membuang jauh pikiran tentang sesuatu yg kita gandrungi. Ia bersemayam dalam hati, membisikkan nurani. Berat rasanya utk melepaskan kegandrungan ini, namun demi kebaikan kegandrungan itu harus ditinggalkan.
Melepaskannya pergi memang membutuhkan kesiapan mental, siap atas kehilangan sesuatu yg menjadi spirit hidup. Kerelaan adalah kunci menyelami kehidupan ini. Ikhlas atas kehilangan kegandrungan dan selalu brharap (doa) atas kebaikan.
Semoga permohonan ini dapat dipahaminya. Menjadikan catatan hidup penuh arti.
Dan... Bersedia utk pergi, terlepas atau ditinggalkan demi kebaikan.
Atas nama kebahagiaan biarkan saja langkah ini mengayun jauh tak usah ikuti atau mengejar, biarkan saja..
Lupakan saja.. Kehidupan baru telah menanti..

Ekstra...

Kemarin siang seorang kawanku menelpon, mengabarkan bahwa hari ini, tepat malam nanti akan diadakan pertemuan menyangkut pelaksanaan kedaulatan rakyat. Agendanya adalah konsolidasi Internal, ia diundang untuk hadir. Namun ia memprediksikan bahwa pertemuan malam nanti akan mem-faith a compli undangan yang hadir. Maksudnya adalah setiap undangan yang hadir akandiarahkan untuk  bersepakat mematuhi segala hal yang menyangkut aturan main di graas root. Aturan ini bagi kawanku merupakan aturan yang akan mempersempit ruang gerak Tim di lapangan.

Karena demikian adanya, kawanku pun akan melakukan tindakan insubordinasi!!! Tentunya ia telah bersiap diri atas resiko yang akan diterima.

itulah konsekuensinya....

Malam nanti aku dan teman yang selama ini melakukan penetrasi ke Internal akan 'menerobos' pertemuan malam nanti, walaupun sebagai 'tamu tak diundang'. Ini perlu dilakukan karena kami harus mendapatkan informasi seaktual dan sesahih mungkin sebagai bahan untuk melakukan analisa perkembangan dan strategi taktik nanti.

Infiltrasi ini telah diketahui oleh beberapa kalangan di Internal, sebagai contoh pada pertemuan minggu lalu. Gerakan penggalangan yang dilakukan oleh aku dan beberapa temanku terendus oleh Internal!!! Sedikit berantakan agendanya, namun berkat siasat akhirnya kami bisa mencapai targer dan tujuan pertemuan malam itu.

Dan kini.. Konsolidasi ini terus berjalan, mudah-mudahan akan semakin masif dan progresif..

Sepenglihatan aku dilapangan  beberapa orang yang berhasil kami rekrut memiliki militansi dan loyalitas yang cukup lumayan.

Resiko ini memang 'mengerikan', kenapa? kegiatan yang sedang berjalan ini mungkin akan memberikan dampak pada beberapa orang Internal yang selama ini ikut ke dalam kelompok kami. Mungkin mereka akan menjadi korban 'kebijakan' Internal. Aku salut terhadap mereka, salut akan komitmen dan konsistensinya.

Perjalanan ini belum selesai... Masih ada hambatan, rintangan bahkan mungkin ancaman yang akan melintas dihadapan proses yang sedang berjalan ini.

Ya... Harus ekstra hati-hati.. Dan harus berbicara dari hati ke hati tanpa  harus hati-hati...

ABS..

Pernyataan SBY tentang dugaan keterlibatan perwira TNI-Polri dalam politik praktis menunjukkan keresahan Sang Presiden akan netralitas lembaga pertahanan dan keamanan negara pada Pemilu 2009.

Takut Aja Sih...

Ketakutan yang pernah terjadi, menjadi catatan dalam hidup ini... Sering kali ketakutan itu menghampiri dan sering kali pula keinginan untuk melepaskannya adalah sebuah pilihan bijak.

Seharusnya ia menuruti saja kehendakku, karena aku yakin ini merupakan pilihan terbaik bagi dirinya...

Semoga ia memahami dan meluluskan keinginan ini... Keinginan untuk membuatnya lebih baik... Keinginan untuk membuatnya hidup dalam kebersahajaan... Bukankah ini merupakan niat baik?

Dulu Ya Dulu...

Mereka yang dulu pernah menyentuh perjalanan ini, pernah mencoba mengikuti jejak ini. Kini menghampiri dan mungkin mereka mencoba untuk kembali merasakan penyesalan. Lha... kenapa untuk kembali merasakan penyesalan? Lha,... iya... Karena mereka dulu menyesal atas apa yang dialami. Sesuatu yang tak pernah terpikirkan, sesuatu yang ada tapi tak ada, sesuatu yang membuatnya merasa tak berarti.

Lalu... Apakah definisi 'berarti' itu? Apakah harus didefinisikan  dengan :

  1. Harus senantiasa ada?

  2. Tidak membuat khawatir?

  3. Mengamini apa yang menjadi kehendaknya?


Tak perlu dituntaskan tentang definisi 'berarti', hanya akan menjadi polemik yang tak berkesudahan.

Ya,,, Paling tidak apa yang pernah terjadi atau akan terjadi harus dijawab dan dipikirkan dengan kalimat "jangan pernah mencoba kembali" atau 'jangan pernah mencoba'.

Kita memiliki cara hidup yang berbeda, cara memaknai kehidupan ini pun berbeda... Maka pikirkan saja kembali atau jangan pernah terpikirkan segalanya tentang diri ini.

Rela Saja... Lah!!!

Rasionalisasi di perlukan dalam kerangka menemukan objektifitas, sehingga tidak disimpulkan atau diputuskan hanya emosi an-sich.

Jika objektifitas itu telah diyakini maka tak ada yang dapat menegasikanna karena ia merupakan kebenaran, bukan lagi pembenaran. Pembenaran menjadi suatu keputusan karena ia didasari oleh subjektifitas.

Objektifitas tentunya juga dilalui oleh empirisme. Apa yang telah ada atau berlangsung merupakan proses panjang menuju kebenaran.

Apakah kemudian, dalam kehidupan sehari-hari, kita juga memerlukan cara diatas tadi? Jawabannya adalah Ya!!

Seperti halnya ketika mengenal seseorang, tidak hanya sebatas begitu saja mengenalnya.

Ini hanya sekedar catatan pembuka saja...

Tak semua orang dapat memahami dan mengerti tentang cara hidup dan gaya hidup dari masing-masing kita. Untuk memahami cara hidup dan gaya hidup itu tak hanya didasari atas apa yang terlihat, namun banyak hal yang tak terlihat mungkin akan menjadi penghalang, hambatan, rintangan atau bahkan mungkin akan menjadi ancaman.

Karenanya, dalam proses ini perlu setidaknya akal sehat menjadi faktor dalam menentukan pilihan dan keputusan.

Cara hidup kita tak mungkin bisa disamakan atau berharap agar mereka dapat beradaptasi dengan kita, justru lebih banyak diri kita yang beradaptasi dengan mereka yang lain.

Apalagi apa yang biasa kita lakukan bagi sebagian orang awam adalah sesuatu yang tak biasa, tak lazim. Menjadi tak biasa dan tak lazim karena mereka tak pernah ada dan tak pernah terlibat bahkan tak peduli dengan dinamika yang kita geluti. Mereka menjadi bagian dari kolektivitas, dan tanpa disadari mereka, sebenarnya kita justru ada dalam dinamika mereka.

Pokok persoalannya adalah kita jangan memaksakan diri jika mereka tidak pernah terlibat dalam dinamika kita lalu kita 'menjerumuskan'nya dalam kehidupan ini. Mereka adalah orang-orang yang hanya akan menjadi 'korban' dari kita. Korban ketidakbahagiaan, korban ketidaknyamanan, korban ketidaktentraman.

Jadi, keikhlasan/kerelaan adalah kunci bagi kita semua untuk bisa memberikan kesempatan pada mereka untuk memilih, memberikan kesempatan kepada mereka yang telah memilih untuk mengevaluasi kembali dan membuat keputusan. Hal ini bukan berarti sikap arogan atau egois, tapi ini perlu dilakukan. Hal yang paling menyakitkan adalah manakala kita mendapati penyesalan mereka adalah efek dari apa yang ada pada diri kita, apa yang kita kerjakan, apa yang menjadi pilihan kita.

Untuk mereka yang pernah ada, adalah mereka yang menginspirasi dan memotivasi serta memberikan koreksi untuk bersikap bijak. Mereka adalah guru perjalanan hidup ini. Mereka adalah bagian dari sejarah yang selalu memaknai hidup.

Terima kasih, karena mereka, diri ini harus kembali memperhatikan apa yang berbeda. Dan karena mereka pilihan itu harus ada... Ada untuk mereka yang mengerti dan memahami realias tidak hanya dilandasi oleh aspek emosional semata.

UNTUK DIA

Semestinya ini menjadi kenyataan dan memang harus menjadi kenyataan, ini merupakan ekspektasi bagiku untuk dapat menikmati hidup bersama dengan seorang perempuan selama ini telah menemaniku dan memberi kenyamanan. Kenyamanan yang ternyata tak mesti melihat sisi fisik semata. Mereka yang selama  ini memiliki keindahan fisik hanya sebatas casing yang menarik dari aspek tampilan semata. Namun pada hakikatnya jiwa adalah sesuatu yang menerangi dan memberi arah dalam menemani batin yang selama ini mencari. ia akan menjadi nyaman, tentram, dan... Itu merupakan bentuk kebahagiaan.

Tuhan... Jika takdir untuk bersama dengan dirinya telah tergariskan... Aku bersyukur atas anugerah-Mu...

Namun doa akan terus kupanjatkan, semoga ia akan menjadi teman hidupku, menemani perjalanan hidup ini, dan selalu bersedia ada disampingku.. kelak ia yang akan memberi keturunan bagi generasi-generasiku, generasi kita... Kelak ia akan menjadi seorang yang sholehah, amin, seorang yang setia dalam pasang surut kehidupan,,,,, amin....

Gimana Ya....

Kembali harus memikirkan dan mempertimbangkan perjalanan ini dengan akal sehat. Bukan bermaksud untuk meragukan apa yang telah berlangsung, tapi semua hal yang telah terjalin harus didialektikakan kembali. Mendialektikakan adalah cara terbaik dalam kerangka untuk menemukan objektifitas dan keyakinan akan langkah dan tujuan serta komitmen baik yang telah ada maupun yang akan menjadi komitmen bersama.
Memang ini merupakan sebuah paradox. Rasionalisasi hanya bisa diurai melalui metode pertentangan, penegasian antara tesis dan anti tesis yang menghasilkan sintesa. Kontradiksi ini diperlukan!!!
Jika keinginan ini dianggap hanya sebagai justifikasi, biarlah itu menjadi penilaiannya. Ia harus memahami bahwa langkah demi langkah dalam perjalanan ini begitu berat bahkan mungkin membosankan, pedih, dan beresiko. Keinginan ini merupakan jawaban untuk menjadi suatu keyakinan, yakin untuk tak mengecewakan dan yakin untuk tidak melanjutkan sesuatu yang mungkin akan berakibat kekecewaan baginya. Kebahagiaan itu mahal, tak seperti dalam untaian kata semata yang berujar dalam syair keindahan. Kebahagiaan hanya relative diantara orang-orang yang mau memaknainya.
Konklusinya, biarkan ini tak berkelanjutan jika hanya menuruti emosi semata. Kedua, biarkan saja berlalu menjadi sebuah kisah yang pernah ada, kisah yang kelak akan menjadi kenangan dalam lamunan. Ketiga, berikan kesempatan kepada lainnya untuk menyusuri keindahan akan renjana yang ada pada jiwamu dan mengikrarkan ‘selamanya untukmu’, semoga akan menjadi kebahagiaan. Amin.

Last Minute

Akhirnya pertemuan hari ini bisa dituntaskan. Segala hal yang berkaitan dengan persiapan yang akan datang telah rampung dalam dalam bentuk perencanaan.

Namun, masih ada kekhawatiran jika saja esok hari tiba-tiba ada perubahan situasi dan kondisi maka konsekuensinya harus segera melakukan konsolidasi kembali. Kita tak pernah tahu dengan hasil pertemuan esok, mungkin akan memudahkan rencana kami atau justru kontraproduktif terhadap rencana yang terlah tersusun.

Jika memang kekhawatiran itu menjadi kenyataan, kami telah membuat simulasi menghadapi perubahan yang akan terjadi. Mudah-mudahan langkah dan strategi taktik ini akan sinkron dengan apa yang akan terjadi. Amien...

Esok malam harus didiskusikan kembali untuk mematangkan pelaksanaan kegiatan.

Sanggupkah

Kalau kau ragu.. Tinggalkanlah aku. Pergilah aku bisa mengerti, tapi jangan paksa arahnya cinta karena keadaan dan perbedaan...

Sanggupkah aku hidup bersama denganmu.. mungkinkah aku hidup tanpa ada dirimu.. Hanya waktu yang bisa jawab semua itu, sampai kapan? Aku tak tahu...

Kutipan dari lirik Sanggupkah

Bahagia??

Keinginan untuk dapat memberikan kebahagiaan terhadap orang lain, orang yang dekat dengan kita, orang yang telah mengisi hidup kita, orang yang sangat kita cintai adalah sesuatu yang mulia. Kebahagiaan itu sesungguhnya adalah tujuan manusia dalam menelusuri kehidupan.

Kemuliaan akan bahagia adalah hasil yang hakiki.

Tak semua orang dapat memberikan kebahagiaan bagi orang lain, jika tak meyakini akan memberikan kebahagiaan bagi orang lain maka jangan paksakan karena itu hanya akan melahirkan 'penderitaan' untuk orang lain.

Memang kita berupaya untuk dapat membuat orang lain menjadi nyaman, senang, bahagia, namun ketika kita memaksakan kehendak tak lain itu merupakan egoisme yang kelak akan mencerabut kebahagian. Kebahagiaan menjadi semu.

Mungkin kebahagiaan itu akan dapat dinikmati jika ia benar-benar menemukan sosok yang sebenarnya, sosok yang mampu membahagiakan.

Sesungguhnya jika mereka mengerti, ini adalah jalan menuju kebahagiaan. Kebahagiaan untuknya, untuk dia yang selama ini menemani.

Jadi,,,, aku akan tetap mengingatmu, aku akan tetap menaburi jiwamu dengan doa.. Lupakan saja apa yang ada karena itu kebahagiaan untukmu akan hadir..

Akhirnya Bertemu Juga… (2)

Sambil berjalan kaki menuju penginapan, disela canda aku meminta agar aku diijinkan menggandeng tangannya, lalu ia mengijinkan aku untuk meraih tangan kirinya untuk kugenggam menggandeng sepanjang perjalanan di tengah sepi dan dinginya suasana dini hari yang akan menjadi catatan dalam kehidupan aku dan dia.

Sesampai di depan penginapan, ia meminta untuk berkeliling kota dengan sepeda motorku. Awalnya aku menolak permintaannya, bukan karena aku tak ingin mengajaknya berkeliling, namun hanya soal waktu yang tidak tepat bagi perempuan seperti dirinya -berjilbab- 'berkeliaran' di pagi buta yang akan mengesankan negatif.

Rupanya alasanku itu sedikit pun tak menggoyahkan keinginannya, ia dengan sedikit memaksa memohon untuk sebentar saja berkeliling kota. Aku terpaksa meluluskan keinginannya, aku tak ingin membuatnya kecewa. Lalu ia meminta baju wool-ku untuk dikenakan padanya, sebelum ia duduk dibelakang jok motorku.

Perlahan roda motorku bergerak mengawali aku dan dia menikmati dingin dan sepinya kota. Wanita yang selama ini selalu menemani aku diantara malam dan pagi kini ada dibelakangku, aku memintanya agar ia memelukku. Pelukannya membuatku merasa nyaman. Ditengah perjalanan aku mencium pipinya, aku merasa ia harus kumiliki, semoga. Entah kenapa, ia bisa membuatku seperti ini, merasa tenang, bahagia ketika ia benar-benar  ada disisiku saat ini. Sebelumnya, selama ini aku dan dia selalu bertemu dalam ruang dimana udara, teknologi menjadi perantara hubungan ini, dan dengan cara ini pun aku merasakan ada sesuatu yang berbeda manakala aku berinteraksi dengannya.

Selesai berkeliling, walau sangat singkat, kami berbincang didepan teras kamar tempat ia menginap. Obrolan dan candaan menjadi isi perbincangan kami saat itu. Dan... kugenggam jemari tangan kirinya sambil kuusap punggung tanggannya dan ku ucapkan agar ia menjadi istriku saja, sambil berbisik pula dan menganggukkan kepalanya ia mau menjadi istriku. Saat itu aku sangat menyayanginya, ingin rasanya ia kubawa pergi dan mengajaknya untuk selalu disampingku, menemani hidupku.

Tak terasa kulihat jam di HP-ku menunjukkan pukul 4 pagi. Aku harus pamit walau sebenarnya aku masih ingin bersamanya. Sebelum aku meninggalkan dirinya, ia menyalami tanganku dan punggung tanganku diciumnya (ia menyebutnya dengan istilah sujud ditanganku). Lalu ku cium keningngnya, kedua pipinya, dan bibirnya. Ciuman dibibir baginya merupakan ciuman pertama. Semoga ciuman itu hanya miliku dan akan selalu menjadi miliknya.

Aku hanya berharap jika ia memang ditakdirkan harus mendampingiku, aku berdoa agar perjalanan cinta ini diberi kemudahan. Kemudahan untuk mencapai kebahagiaan.. Amin..

PELUANG DI INTERNET

Sekilas tentang KumpulBlogger.com?

Adalah Jaringan Blogger Indonesia untuk mendapatkan alternatif penghasilan tambahan, dengan cara menyediakan spot/ruangan pada blognya sebagai tempat menyampaikan pesan komersial dari Advertiser
Untuk Siapa KumpulBlogger.com?

Target Market KumpulBlogger.com adalah Blogger Indonesia dan Advertiser Lokal, dimana Blogger menyediakan Media dan Advertiser Memasok Pesan Komersial didalam Blog-blog yang terhubung pada jaringan KumpulBlogger.com
Cara Kerja KumpulBlogger.com?

Blogger mendaftarkan blognya, copy dan paste code yang diberikan, Pasang Code tersebut pada Blog masing-masing Blogger. Advertiser mendaftarkan keanggotaan pada KumpulBlogger.com, melakukan kegiatan publishing, materi artikel/iklan/promotional yang disubmit oleh advertiser akan disebarkan kepada seluruh Blog yang terjaring dalam KumpulBlogger.com. Daftar Lengkap Blogger yang tergabung pada KumpulBlogger.com

Anda dapat mengajak teman-teman anda untuk mendaftarkan juga ke kumpulblogger.com, Apabila mereka bergabung atas rekomendasi anda, maka setiap 1 kali klik dari pengunjung blog mereka, Anda akan mendapatkan 25 Rupiah.
Refferal hanya berlaku untuk level satu saja.

DAFTAR DISINI