Panasnya...

Sudah hampir 4 bulan hujan tak kunjung turun. Sawah mengering, jalanan berdebu, daun pohon menguning, dan tentunya nyamuk merajalela.

Koran, TV, radio, internet mengabarkan tentang krisis air bersih diberbagai daerah akibat dampat kemarau berkepanjangan.

Inilah dampak pemanasan global dan perubahan iklim..!!!

Sudah saatnya kita semua berprilaku "hijau", peduli akan lingkugan hidup disekitar kita. Ayo selamatkan bumi..

Kata Hati

Lirik lagu sangat gw suka. Lirik lagu taun 90an ini dinyanyikan oleh grup musik yang bernama SANG ALANG, jaman gw SMA dulu. Intinya lagu ini mengajak pendengarnya untuk selalu menggunakan hati nurani.

Ditengah situasi yang gamang saat ini, lagu ini merepresentasikan situasi Indonesia hari ini. Dan, kejujuran pasti menang..!! Menjaga nurani tak ubahnya melindungi harga diri. Berikut liriknya :

Dalam… lubuk hati yang paling dalam
Ada… pedoman langkah yang tersembunyi
Ketika resah mengguncang jiwa
Diri terjerumus dalam keingkaran

Sesal … tak pernah terjadi di depan kisah
Selalu … menggoda jiwa saat semua berlalu
Percuma saja perjalanan ini Jika kita harus selalu menipu diri

Hidup ini seakan tiada berarti
Berbeban kepalsuan dan godaan untuk selalu menipu lagi

Kata hati janganlah … terbiasa diingkari
Agar kejujuran dan tak pergi dari hati
Langkah -langah kaki biarkanlah seirama
Dengan kata hati niscaya kemenangan kan berpihak kepadamu





Kemana Mereka?

Saat embun mulai menyambut, saat hati penuh gelisah.
Tahukah kau apa yang sedang kurasakan?
Kesendirian memahami kehidupan, entah siapa lagi yang harus menjadi ada. Ya, ada.

Ada untuk bisa mengerti dan memaknai kesepian akan kenyataan, sempat terpikirkan untuk memohon agar mereka selalu ada. Temanilah jiwa ini, wahai penjaga malam dan siang.

Tuhanku, aku tahu hanya Engkau yang setia menemani, hanya Engkau yang tak bosan merasai dan hanya Engkau yang membuatku berarti.
Tapi, aku mohon padaMu aku ingin mereka selalu ada diantara kebahagiaan dan kegelisahan.

Wahai embun yang sedari tadi mengintip isi reung jiwaku, masukilah jiwaku, penuhi sukmaku dengan sejukmu.

Lalu, semuanya pasti akan mengerti.
Karena ada adalah keinginan.

Melawan Hati

Bukankah harapan adalah sesuatu yang indah?

Rasa kecewa setidaknya menghantui perasaan hampir setiap orang. Kita hidup didalam dinamika antara pasang dan surut kehidupan. Terkadang cita-cita atau impian yang seolah akan menjadi nyata namun pada akhirnya menjadi sesuatu yang menyesakkan dada. Ia menjadi antiklimaks, mengecewakan rasa didada.

Proses kehidupan ini harus terus berlangsung ditengah hiruk pikuk kebisingan akan keluh dan kesah tentang penderitaan, kegagalan, ketidakberdayaan, ketidakadilan dan ketidakpercayaan.

Hidup ini berjalan hanya atas raga dan jiwa kita. Tak ada manusia lain. Kenapa? Karena hidup ini tak mudah dan tak begitu saja menyerahkan kepercayaan kepada orang lain. Siapapun itu.

Kini, nikmati saja hidup. Tak perlu ada yang harus dirisaukan. Tak perlu ada pelimpahan kepercayaan. Tak perlu untuk selalu mempertahankan, kecuali martabat dan harga diri.

Membangun mimpi demi mereka merasakan kebahagian adalah sesuatu yang mulia.

Jangan biarkan kekecewaan menghinggapi perasaan hanya karena kita tak pernah memahami abstraknya kebahagiaan.

Mari menari ditepian pesisir agar mentari menaburi jiwa ini dengan kehangatan.

********