Mungkin

Mungkin ada kesalahan yang telah ku perbuat...
Aku hanya bisa meminta padamu agar maafkanlah aku atas segala yg terjadi...

Betapa semua itu bukanlah untuk maksud yang lain.

Memang banyak yang harus diselaraskan, banyak yang harus disesuaikan, banyak yang harus dimengerti, tapi bukan berarti untuk salah memahami..

Retorika ini hanya bermaksud agar maaf itu bisa diberikan padaku...

Maafkan Aku

Wahai kekasihku, maafkan aku jika telah membuat air matamu membasahi pipi. Membuatmu takut akan aku.

Wahai kekasihku, maafkan aku jika telah membuatmu merasa tak menentu.

Aku pun sama, ingin rasanya menangis. Aku pun menjadi tak menentu.

Aku pun menjadi tak berarti, menjadi abstrak untuk kehidupanmu.

Aku pun merasa jika aku telah membuatmu selalu bersabar.

Aku pun membuatmu selalu menunggu yang tak pasti.

Aku pun memohon kepada Tuhan agar aku bisa membuatmu tak lagi menangis, tak lagi bersedih, tak lagi tak menentu...

Wahai kekasihku. Aku telah membuatmu menanti akan waktu.

Maafkanlah saja aku...

Menjagamu

Aku akan selalu menjagamu dan setia kepadamu. Aku selalu menginginkan engkau selalu menemani dan ada disampingku. Kerinduan ini tak tertahan, semakin menjadi-jadi untuk selalu mendekapmu dan membelaimu. Sayangku, aku berharap semuanya akan menjadi nyata dan percayalah kebahagiaan akan berpihak kepada kita. Sabarlah kasihku, aku tak diam, aku berjuang atas nama impian kita. Kita memiliki mimpi yang sama dan kita berjuang untuk cinta dan kerinduan yang telah lama tersimpan. Tunggu aku kekasihku, aku datang...