KEKERASAN

Hari ini, lagi-lagi kekerasan terjadi!!! entah apa yang terjadi ketika kemanusiaan sudah tak lagi menjadi nilai dalam kehidupan bermasyarakat.

kita sepakat untuk menolak kenaikan harga BBM, kita boleh sepakat untuk melakukan demonstrasi, namun bukan dengan cara kekerasan.

cukup sudah negeri ini bersimbah darah!!! kita yakin perubahan ada didepan mata, kita yakin demokrasi akan memapankan kedaulatan rakyat. tapi kita juga harus mampu menyingkirkan mereka-mereka yang anti demokrasi, tentunya bukan dengan cara kekerasan.

KETEMU MEREKA

Malam ini secara tak sengaja aku bertemu dengan lawan-lawan yang selama ini selalu melakukan intrik, fitnah, dan membunuh karakterku. Perjumpaan ini berlangsung secara tak sengaja. Saat tadi sejak perjalanan aku sudah berencana untuk merebahkan penat di markas perjuangan yang selama ini menjadi centrum perubahan sosial di indonesia.


Ketika membuka pagar rumah itu, aku melihat bahwa sedang ada pertemuan dipaviliun, tapi aku tak tahu siapa saja mereka.


Ketika kuhampiri mereka yang sedang berdiskusi, ku melihat wajah-wajah yang selama ini membicarakan aku dibelakangku.



Terpancar raut wajah diantara mereka rasa tak percaya akan kehadiranku, tentu mereka pun tak menyangka, inilah saatnya aku memposisikan sebagai orang yang telah mereka INTRIK dan membuktikan bahwa eksistensi tetap ada walau intik didalamnya terus mendera.

Ada Masalah....

Siang ini harus berangkat lagi ke jakarta, melelahkan memang. Baru juga sampai pagi subuh, setelah perjalanan mengemudikan si roda empat selama hampir 4 jam lalu memenuhi permintaan panitia pelatihan gerakan mahasiswa untuk menyampaikan materi diskusi dan sekarang (siang ini) harus kembali mengemudi selama 4 jam ke ibukota negara menyelesaikan beberapa pekerjaan yang sehari lalu kutinggalkan. Masih ada keinginan untuk lebih lama lagi bersama teman-teman, karena dengan berkumpul dan berdiskusi bersama mereka aku dapat memahami gagasan dan idealisme masing-masing untuk perubahan sosial.


Tapi hal yang harus kukerjakan esok juga sangat berat, tugas menyelesaikan segala persoalan dan masalah yang tidak mudah untuk dipecahkan. Persoalannya sejauh mana kapasitas kita untuk berada dalam proses dialektika dan mampu menjadikannya suatu sintesa.


Permasalahan selalu datang untuk mereka yang mau berpikir dan untuk mereka yang menantang keadaan dan situasi.

ISI ACARA

Pagi tadi, tepatnya subuh, aku sudah sampai di kotaku setelah sehari berada di jakarta. dan jam 10 tadi  harus ke tempat pelatihan gerakan mahasiswa lokal. cukup melelahkan sih, karena pagi tadi aku menyetir mobil sendiri dari jkt ke kotaku.

rasa lelah hilang setelah sampai di tempat pelatihan itu, berganti semangat setelah menyaksikan teman-teman mahasiswa baru sangat antusias untuk mendapatkan bahan diskusi yang akan aku sampaikan.

ini bagian dari pendidikan politik tepatnya mempersiapkan kader-kader pemimpin yang memahami kekuasaan dan mengerti mengenai moral dan etika.

keintelektulan tidak semata untuk pribadi melainkan untuk kemanusiaan, keadilan, solidaritas, demokrasi dan kesejahteraan.

mati sajalah mereka kaum intelektual yang berada pada menara gading...

mereka yang tak memiliki kepedulian sosial adalah mereka yang amoral.

NEGO....

Hari ini, sejak pagi jam 10 untuk pertama kali bertemu dan membahas segala persoalan yang tengah terjadi. sejak sehari yang lalu aku telah mempersiapkan segala perencanaan untuk menghadapi argumentasi lawan. nyata saja, pertemuan ini banyak menguras pikiran dan tenaga apalagi lawan bicara lebih menonjolkan emosi dibandingkan akal sehat. 9 jam lamanya (hingga jam 7 malam) kompromi ini belum menghasilkan kesepakatan apapun. akhirnya kami diputuskanlah untuk bertemu esok hari, pagi jam 10.

hari ini begitu melelahkan, badan sudah terasa tak enak sepertinya masuk angin.

jawabannya hanya satu... istirahat...

mungkin lebih baik istirahat dan esok harus bangun pagi dan mempersiapkan rancangan kompromi.