Permohonan

Aku mohon padamu untuk pergi sejenak
Aku memintamu untuk sedikit saja mencoba dengan yang lain
Aku berharap kau menikmatinya
Aku hanya ingin keceriaan dan kebahagian menjadi bagian hidupmu
Aku bukan orang yang dapat menyuguhkan hamparan keindahan
Aku sekedar menunjukkan kemana arah keindahan
Aku minta kerelaanmu untuk pergi
Karena...
Aku tak memiliki keindahan yang akan kuberikan padamu

Berikan Senyummu

Aku harus segera mengemasi rasa yang selama ini telah mengisi dan menghiasi istana hatiku
Aku harus berusaha untuk melepaskan segala kenangan yang menjejaki jiwa ini
Aku (berharap) pergi dengan meninggalkan segala keindahan
Istana hatimu telah membimbing batin ini, menanamkan kenyamanan dan kesejukan cinta
Istana hatimu akan selalu menjadi cagar renjana dalam perjalanan hidup ini, kelak kasihmu lestari dalam ingatan.
Ijinkan jemari ini melambai dan sujudku memohon berikan senyummu padaku sampai wajah berpaling.

Pragmatis

Kenapa mereka selalu menghampiriku hanya untuk pragmatisme?
Dimana moralitas yang dulu selalu dijadikan pijakan? Kemana etika yang selama ini dijunjung? Penghianatan sepertinya selalu menjadi siklus yang silih berganti.
Menjadi pragmatis hanya karena untuk kedudukan dan harta. Bukankah hal demikian merupakan kenistaan? Menjadi "berada" dengan mengadaikan idealisme, melakukan penghianatan intelektual, menjadi anjing penjaga kekuasaan!!
Tak seperti mereka yang pernah kujumpai, masih selalu setia dengan idealisme yang membuatnya menjadi tak kaya.. Mereka tak kaya (miskin) harta TAPI kaya jiwa..
Ku ijinkan kau terlelap dalam kamarku karena kemanusiaan, tapi bukan untuk membawaku kedalam mimpimu.
Aku tak mau dan bukan menjadi pecundang!!

Berat

Berat sekali beban ini. Entahlah..
Pergilah aku tak ingin kau, dia dan mereka ada dalam bagian kisah ini. Kisah yang semestinya tak menjadi bagian hidup orang lain. Cukup, tak perlu bertanya lagi karena semua ini untuk kepentingan kalian agar kalian bisa menikmati hidup.
Aku tahu perjalanan ini begitu berliku, berputar, menukik tajam menusuk asa yang telah ada.
Percayalah.. Aku berikan apa yang semestinya engkau dapatkan, memberikan dirimu untuk segera melepaskan apa pun yang telah melekat dalam jiwa ini.
Aku mohon.. Demi kepentingan dan harapan engkau dikemudian hari. Pergilah aku bisa mengerti, jangan ikuti jalanku..
Biarkanlah ku begini karena ini dunia ku.. Karena ini hidupku..
Kebahagian itu ada bukan pada jiwa ini.. Tersenyumlah karena itu membawaku kepada kebesaran jiwa. Biarkan aku menyaksikan air mata haru bahagia melinangi pipimu saat jiwa lain bersamamu..

Sudahlah

Angin dengar kata hati nyanyian duka semesta.. Bawa ke alam damaimu disini duka kudapati..
Sudahlah aku pergi...
Biarlah ku sendiri, akan kubawa kepedihanku..
Sampai kapan hidupku begini.. Kepalsuan semakin merajalela.. Kasih sayang kehilangan makna..
Semua menjadi percuma..

Hanya Satu

Hanya satu yang ada di alam ini telah tercipta di dunia untuknya
Hanya satu.. Pasti hanya satu, mereka harusnya mengerti!!
Bukalah hati.. Peluklah ia.. Mungkin hanya satu yang sanggup memberinya damai jiwa..
Hanya satu yang terbaik untuk dia, hanya satu tak ada yang lain!!
Demi waktu yang kian bergulir cepat jangan paksakan yang lain untuknya. Mungkin suatu saat!! Mungkin suatu saat terbukti dia memang untuknya.
Biarkan dia kembangkan sayap terbang tinggi jangan sampai dia menghilang, pengertian yang ia butuhkan.
Aku hanya, kau hanya, dia hanya, mereka hanya bagian cerita.
Lepaskan hasratmu.. Relakan deminya.. Bahagia untuknya.. Dia kan kembali untukmu, bersama seperti dulu lagi..

Tak Perlu di Sesali

Sayang.. Bukan aku tak lagi mencintai, bukan aku tak sayang lagi kepada dirimu.
Sayang.. Tak ada yang perlu disesali sebelum kita saling menyakiti, kita akhiri disini.
Biarlah.. Cinta tak pernah berubah meski kau dan aku harus berpisah..

Aku Harus Pergi

Sayangku aku harus pergi tak usah engkau tangisi
Ciumlah bibirku ini karena esok tetap disini
Kulihat dari matamu kupahami ketakutanmu
Tahukah kau yang aku rasakan, aku pun tenggelam dalam kepedihan
Pejamkan mata, mimpikan aku didalam tidurmu, kan ku bawa bayang wajah untuk menemani kaki ku melangkah kemanapun aku pergi..

Huft..

Biarlah, apa pun yang telah terjadi sebagai pelajaran berarti. Setiap orang mengalami cobaan hidup dan dari peristiwa yang ada pasti memberikan hikmah.
Mereka tak tahu apa yang sedang terjadi, betapa berat beban dipundak ini sepertinya tak sanggup untuk mengangkatnya seorang diri.. Mereka tak perlu tahu karena mereka tak perlu untuk berempati!! Ingin rasanya berlari ke gunung, menghirup sejuk udara dan membasuh wajah ini dengan siraman mata air.. Lalu merebahkan raga ini sambil bercengkrama dengan alam yang menemani dan menawarkan ketenangan. Aku kembali!! Walau hanya sekedar untuk memelukmu sesaat saja.. Setelah itu aku harus menepikan segala indahmu. Terima kasih atas sejuk dan ketenangan yang telah membaluri jiwa ini.. Nantikan aku untuk kembali mencumbumu.

Pilih..

Tidak hanya aku, kamu, dia atau mereka. Semua juga ingin bertahan hidup, ingin mencapai kebutuhannya, ingin menjadi!!
Tapi bukan berarti harus mencampuradukkan antara dunia usaha dan politik. Keduanya tak bisa dijalankan bersamaan karena berpotensi menjadi konflik kepentingan dan berdampak pada mereduksi hak manusia lainnya.
Harus memilih salah satu, bergelut di dunia usaha ataukah politik? Aku memilih politik dan tak memilih menjalankan usaha, ini merupakan pilihan. Biarkan dan serahkan pada yang lain untuk menjalankan usaha. Jangan biarkan dan membiasakan diri kita menggunakan kekuasaan dan memanfaatkan fasilitas untuk kepentingan pribadi/kelompok, apalagi jika berorientasi menjadi orang kaya!! Sesungguhnya sangat membahayakan jika orang bercita-cita untuk menjadi orang kaya karena ia biasanya akan menjadi manusia yang asosial, acuh.. Teralienasi..
Bercita-citalah untuk mewujudkan kemakmuran dan pemerataan. Solidaritas kemanusiaan sebagai pedoman.

Pilih..

Tidak hanya aku, kamu, dia atau mereka. Semua juga ingin bertahan hidup, ingin mencapai kebutuhannya, ingin menjadi!!
Tapi bukan berarti harus mencampuradukkan antara dunia usaha dan politik. Keduanya tak bisa dijalankan bersamaan karena berpotensi menjadi konflik kepentingan dan berdampak pada mereduksi hak manusia lainnya.
Harus memilih salah satu, bergelut di dunia usaha ataukah politik? Aku memilih politik dan tak memilih menjalankan usaha, ini merupakan pilihan. Biarkan dan serahkan pada yang lain untuk menjalankan usaha. Jangan biarkan dan membiasakan diri kita menggunakan kekuasaan dan memanfaatkan fasilitas untuk kepentingan pribadi/kelompok, apalagi jika berorientasi menjadi orang kaya!! Sesungguhnya sangat membahayakan jika orang bercita-cita untuk menjadi orang kaya karena ia biasanya akan menjadi manusia yang asosial, acuh.. Teralienasi..
Bercita-citalah untuk mewujudkan kemakmuran dan pemerataan. Solidaritas kemanusiaan sebagai pedoman.

Bahagia

Engkau begitu nyata mengisi relung hati ini, menghiasi tiap sudut terang dan gelap.. Menjelma di dasar jiwa menaburkan janji, menebarkan wangi cinta, menyemaikan kesucian ikatan lahir batin.
Ingin rasanya melihat engkau menari meliukkan tubuhmu diantara kebahagiaan dan nestapa.. Engkau ada dalam hati ini. Engkau selalu menemani diri ini...
Percayalah... Hati ini selalu merindukanmu!!
Percayalah.. Aku selalu menjaga apa yang mesti ku jaga..
Karena engkaulah hati merasa bahagia..

Ku mohon..

Akan kujaga cintamu yang selama ini telah mengisi relung batinku
Cintamu telah menghamparkan keindahan, mensemaikan benih kenyamanan, memupuk kesetiaan
Kerinduan selalu mengiringi detak jantung mengawal deru nafas membimbing kesabaran
Tuhan.. Perkenankan kami untuk menikmati kebersamaan ini dalam satu ikatan suci
Tuhan, jika Engkau kabulkan doa kami, berikan keabadian untuk cinta kami
Tuhan, terangilah kami.. Jagalah kami untuk selalu mencintaiMu..

Aku Selalu Ada

Telah kuberikan
telah kuserahkan segala yang ada dalam hati ini
cinta diantara malam yang senantiasa menemani diantara deru asmara dan sujud mohon kepada-Nya..
Aku ada diantara kejauhan dan batas pandang
secangkir kopi telah membuat ia dihati ini
untukmu nan jauh disana "Aku selalu ada menemani harimu"