Ujung Halte Tengah Malam

Aku ada
Tapi aku bersama mereka diatas awan
Sementara kabut hitam mengintip lakon kami dari ujung kaki langit
Aku ada
Walau bukan diantara mereka aku berkelana didalam rusuk dan rongga nafasnya
Aku terdiam
Seekor tikus got berderit melambai kepada bulan sabit diujung malam
Aku hidup
Dalam hitam putih jejak terselubung kain putih para bijak
Aku tak ada
Menenggelamkan tengkorak bersama serpihan nurani
Aku disini
Bersama waktu menelantarkan sisa kisah tak bertepi
Aku ada
Aku disini
Aku tak ada

Di Sudut Persimpangan

Jika rasa itu masih tersisa biarkan menghiasi beranda hati
Jika rasa itu telah lenyap semayamkanlah dibawah mekarnya bunga mawar
Jika rasa itu hadir kembali, kejarlah dan singgahi. Karena ia senantiasa termenung disudut persimpangan akan penantian
Jika telah tersinggahi tetapkanlah rasa itu, pun nanti akan terpatri didasar hati
Percayalah, ia akan menjaga dan membaluri jiwamu dengan cinta
...,
Pulanglah dan selami isi jiwamu.
Selepas itu jika mata hatimu memberi arah, sudut persimpangan itu masih ada

Yakinkan!!!

Aku ada disini
Diantara gugusan ide dan ruang tak bertepi
Aku ada disana
Terserak dalam serpihan relung hati yang karam
Aku ada diantara dirkursus dan ekspektasi akan hari esok
Tapi aku tak ingin membuat mozaik didinding jiwa yang terbelenggu
Aku disini tertancap pasak mimpi
Mengapung dikaki langit terpercik bisik para manusia suci
Adakah yang meresap dalam jiwa ini untuk membimbing pada suatu titik mata air?
Aku hanya ingin menjadi yakin
Yakin atas tanpa penghianatan, tanpa pembenaran.

Terbangun

Aku terbangun di dini hari. Dingin dibadan ini terasa, menggigil disekujur tubuh.
Aku terbangun dengan kepala terasa berat dan lidah pahit terasa.
Lindungi hamba-Mu ini dari segala marabahaya dan sesuatu yang akan menimpa diri ini atas kerugian dan gangguan.
Sementara pikiran ini masih berkeliaran, entah akan tertuju kemana.
Aku yakin dan percaya akan kuasa-Mu.

Pening..

Malam ini ingin sekali merasakan ketenangan. Melepaskan segala beban yang selama ini melingkari setiap langkah.

Pening, terasa dingin, menggigil, kucoba untuk paksakan menulis isi hati ini ditengah rasa yang tak karuan...

Tuhan... Aku berlumur dosa.. Aku penuh kesalahan kepada mereka yang selama ini telah mengharapkan sesuatu akan aku.

Tuhan... Tunjukkan padaku cara untuk menebus segala yang telah kuperbuat. Telah banyak korban atas kejamnya diri ini memainkan perasaan. Banyak yang telah tersakiti, menitikkan air mata bahkan (mungkin) sumpah serapah..

Dingin sekali malam ini, malam yang penuh ketenangan.

Biarkan aku menepi sejenak, bersandar dihangatnya tumpukkan korban berjatuhan.

Tapi aku tak sanggup untuk memejam.

Gak Tau

Sebenarnya tak banyak persoalan, namun selalu saja mengganggu pikiran ini. Lelah menghadapi pergulatan dikepala yang dipenuhi oleh kerisauan.
Aku mohon berikan aku sedikit saja ruang agar aku bisa menghela nafas dan meringankan beban diotakku. Ketahuilah bahwa aku akan selalu mengingat segala yang pernah ada.
Jika saja bisa berkeringat, mungkin hati dan jiwa ini telah dibasahi oleh peluh. Namun, semua telah dan sedang berlangsung. Tak ada lagi yang bisa menghalangi, kecuali Dia Yang Merajai Alam Semesta.

Lalu?

Setiap orang memiliki harapan dan cita-cita. Ia harus menggapainya, tapi harapan dan cita itu mestilah realistis.

Setiap orang pun ingin bahagia? Tetapi kebahagiaan adalah sesuatu yang abstrak karena ia tak sekedar dinilai berdasarkan kebendaan melainkan rasa batin.

Setiap orang ingin dapat menikmati hidup.

Bukankah hidup untuk dinikmati?

Tak ada yang bisa mengetahui bagaimana mengukur kebahagiaan. Karena kebahagiaan ada didalam rasa setiap manusia dan tentunya ia memiliki kadar yang berbeda satu sama lain.

Nikamati saja... Lalu sambil berjalan kita bersiul dan bernyanyi tentang apa yang sedang kita rasakan.

Tuhanku... Dimana kebahagiaan itu ada? Kemana harus kutelusuri?

Petunjuk-Mu ada dalam peta dihati ini...

Aku, Kau, Dia dan Mereka

Aku...
Kau...
Dia...
Dan Mereka..

Diantara belantara rimba dan sejuta cahaya bintang.

Aku disini selalu mengenang dan merindukan.

Aku, kau, dia dan mereka...

Mereka Ada Disini

Mereka tak pernah tahu apa yang telah terjadi. Mereka tak memahami proses perjalanan ini. Mereka tak pernah merasakan apa yang terasa dalam diri ini. Mereka seenaknya mempersamakan idea-nya dengan idea yang lain, bahkan memaksakan.

Bukan berarti kerasnya sikap, bukan berarti memaksakan diri terjerembab, bukan pula karena egoisme. Tapi ini merupakan pilihan.

Pernahkah mereka sadar bahwa  saran dan petuahnya itu justru menjebak jiwa yang telah memilih untuk tetap idealis?

sudahlah ini biar menjadi resiko diri. Konsekuensi tentang kehidupan. Mengapa kebahagiaan selalu saja dilinierkan dengan aspek materi? Mengapa materi justru membelenggu akal-budi manusia?

Kejam nian isi kepala dan hati mereka?!!!

Aku disini tetap pada pilihan... Bertahan... Dan tetap bersikap untuk idealis.

Insyaflah wahai mereka para manusia  yang menelantarkan nurani dan kesadaran.

RESAH

Teriaklah senyaring mungkin jika itu bisa membuatmu merasa nyaman. Menangislah bila itu bisa menguras seluruh isi batinmu. Aku tahu, itu semua (mungkin) akan terjadi. Semua harus tau bahwa hidup adalah pilihan dan tak lagi suatu permainan melainkan berisi harapan. Tak banyak yang dapat merealisasikan harapan itu dalam kehidupan. Mungkin saja ini merupakan kegelisahan akan realitas yang tengah memainkan lakon tentang kegundahan masa kini. Singkatnya, aku ada disini, direlung hatimu, menemani teriak dan tangismu. Namun, tak bisa aku bersemayam dalam mimpi indahmu, tak bisa kumenemani sisa hidupmu. Tapi aku ada dalam hidupmu. Ijinkan aku memberikan pengertian padamu. Aku mohon padamu sekali ini saja untuk mengerti akan aku. Entahlah, pusing aku memikirkannya.

Misteri

Hidup adalah menjalani proses penelusuran misteri. Ia mendapati jiwa bahagia, beban terasa, entah apa lagi yang akan terjadi.
Ia pun membuat mata hati manusia lain tertutup berselimut kabut tebal. Ia pun memberi penawar untuk membuka jiwa yang terselubung pekatnya prasangka.
Tuhanku, Engkaulah pemilik segala misteri dan engkaulah pembuka tabir misteri.
Tuhan ku, bimbinglah hamba-Mu ini menuju jalan yang lurus.
Tuhan ku Raja Semesta, ringankanlah jejak langkah hidup hamba-Mu ini.
Tuhan ku, lindungilah hamba-Mu dari misteri kehidupan kepunyaan-Mu.
Tuhan ku, aku bersujud atas kebesaran-Mu.
Tuhan ku.....
Aku disini selalu memuja-Mu.