Maafkan

Maafkan segala yg sedang terjadi telah mereduksi hari indahmu. Bukankah kau tahu wahai istriku, aku adalah suami yg menghabiskan hidup dalam urusan sosial daripada mengutamakan menemani indah harimu. Mungkin aku adalah suami yg menelantarkan perasaanmu, menyesakkan ruang nafasmu, mencampakkan janji untuk ini hari. Tapi bukankah kita juga harus mengutamakan hal yang lebih prinsip, persoalan hidup bermasyarakat. Cintaku, aku ikhlaskan diriku untukmu, kumohan ikhlaskan aku untuk peduli terhadap hal-hal yang bersinggungan dengan lingkungan keseharianku. Semua ini bukan berarti rasa cintaku padamu menyusut. Cintaku kepadamu semakin meninggi dan setia atas ikrarku untuk selalu bersamamu. Rinduku padamu menemani hembusan nafasku.
Istriku aku selalu mencintaimu. Dan tak akan pernah berhenti untuk mencintaimu...

No comments:

Post a Comment