Pada Suatu Ketika

Entah kenapa.. Ketika aku 'menemukan'nya terasa di dalam diri ini rasa yang begitu berbeda. Ia telah membuatku menjadi nyaman.
Hadirnya ketika itu, melepaskan segala problema yang berkecambuk di diri ini. Laksana obat, ia telah meredakan nyeri akan realita.
Bagiku ia cukup menggoda dan telah menerabas dinding hati lalu perlahan kubiarkan ia bersemayam memberi kehangatan. Sejenak kuberpikir 'Apakah ia pun merasakan apa yang kurasa?' Ahh.. Ternyata aku memikirkan hal yang irasionil!! Tak mungkin rasanya jika ia menjadi apa yang kupikirkan.
Setidaknya cukup kehadiran suaranya mampu membaluri jiwa ini, tak lebih. Ia adalah bidadari tanpa anatomi!!
Pada suatu ketika dengan bersandiwaralah yang telah melekatkan jiwa-jiwa ini.
Tak terasa.. Ia benar-benar telah meracuni hati ini dengan taburan cinta. Hingga pada akhirnya reaksi 'memaksa' untuk saling mengikatkan hati. Pun ia masih menjadi bidadari tanpa anatomi.
Perjalanan waktu perlahan menuntun menatap bagian demi bagian anatomi sang bidadari. Ia nyata adanya!!
Biarlah perjalanan waktu terus bergerak dan biarkan aku untuk menjaga dan menyemaikan benih kerinduan..
Ia adalah bidadari berbalut kain hitam dikepala diseberang lautan.

2 comments:

  1. Begitu indahnya dunia ini ketika jiwa menjadi tenang dan nyaman, dia, dia yang hadir menyejukkan dan memuaskan dahaga yang ada dalam jiwa, huehuehue....

    ReplyDelete