siapa melindungi rakyat?!

mentalitas penyelenggara negara sepertinya sudah pada titik nadir, berita hari ini mewartakan kembali tertangkap tangannya seorang anggota DPR RI oleh KPK untuk kasus pembelian kapal patroli departemen perhubungan.

ada yang salah dengan para aktor-aktor politik indonesia, kesalahannya adalah ketika mereka tidak lagi memposisikan sebagai pejuang rakyat tetapi menjadi penjarah rakyat melalui kegiatan manipulasi, korupsi, kolusi, kolabolator asing dan yang terpenting mereka hanya memaknai politik sebagai kekuasaan semata tanpa melekatkan moralitas pada perilaku dan sikap kehidupan.

hilangnya pedoman, prinsip, dan nilai moral inilah aras dari lemahnya pemimpin bangsa ini dalam membangun dan mensejahterakan rakyat.

kini siapa lagi pelindung rakyat? aparatur negara mulai dari tingkat desa/kelurahan hingga tingkat Departemen selalu disesaki oleh jurus-jurus pungutan liar, aparat keamanan tidak lagi menjadi pengayom, pelindung warganegara mereka (tidak semuanya) telah terbawa arus untuk menjadi centeng dan anjing penjaga pengusaha hitam.

keadaan ini membuktikan bahwa kondisi bangsa ini telah berada pada posisi stateless yakni negara tanpa negara, republik tanpa republik.

jika sudah demikian maka tak ada cara lain, selain rakyat melindungi dirinya sendiri.

atau kita harus mengkonsolidir membangun kekuatan untuk perubahan dan pembaharuan sosial, yakni menciptakan pemimpin informal di tengah-tengah rakyat dan mengorganisasikannya lalu mempersiapkan kekuatan ini untuk mengerjakan perubahan mendasar dan secara cepat.

No comments:

Post a Comment