Selalu Saja Ada...

Bila kita memiliki harapan, harapan akan sesuatu yang indah, menyenangkan, kegairahan dalam hidup, dan menentramkan rasa yang selama ini ada, tentunya kenyataan akan selalu menjadi impian yang dinanti.

Namun akan menjadi persoalan tatkala proses menuju harapan dan impian tadi, terganjal oleh hal-hal yang selama ini menjadi kerikil dalam perjalanan cita-cita kami.

Proses akselerasi ke arah cita-cita harus direncanakan, ya direncanakan. Pertama, jika mungkin, agenda 'membawa lari' dirinya. Agenda ini bukan merupakan 'kegilaan' akan situasi, tapi ini bagian dari pada langkah menuju cita-cita, tujuan yang selama ini dihadapkan akan keadaan yang tidak memungkinkan. 'Membawa lari' dirinya sejauh mungkin, sebisa mungkin untuk tidak terdeteksi sinyal pencarian kami berdua. Kemana? Satu tempat dimana menyajikan ketenangan untuk menjalani kebersamaan. Tempat dimana kami bisa saling mencintai, menyayangi, memanjakannya, membelainya, dan mencumbunya.

Kedua..... Setelah langkah kedua terlaksana, kami berjanji, masa pelarian ini hanya berlangsung selama satu tahun!!! Dalam persembunyian harus ada yang disepakati dan merupakan bagian dari komitmen, komitmen untuk tidak memiliki generasi penerus.

Ketiga, proses ini merupakan akhir perjalan panjang yang sangat melelahkan. Pada fase inilah kami harus siap akan segala resiko pasca 'pelarian', yakni memohon restu, restu untuk mewujudkan mimpi kami, mimpi untuk membina keluarga dan melanjutkan keturunan. Di titik inilah ikatan lahir batin kami memiliki legitimasi negara.

Dini hari... Obrolan kami selalu saja mengenai 'seandainya' jika Tuhan mengabulkan permohonan kami untuk selalu bersama-sama.

Lalu... Kami berkhayal, seandainya nanti kami dalam masa pelarian, jika salah satu diantara kami membasahi tubuh,  maka satu dari kami bertugas untuk mengeringkan air yang membasahi tubuh dengan pakaian yang melekat dibadan.

Sang wanita mengeringkan basah tubuh sang pria dengan daster berwana merah yang melekat ditubuhnya, lalu melepaskan daster tersebut untuk menyeka air yang membasahi rambut dikepala sang pria. Dalam kondisi wanita yang sangat sexy, sang pria akan menggendong sang wanita menuju  hamparan keindahan... Lalu... Selanjutnya 'kegiatan', kegiatan yang membuat sang pria untuk kembali membasahi tubuh....

sebaliknya pun terjadi manakala sang wanita membasahi indah raganya....

*)untuk bunda... bunda yang selalu menghinggapi sisi kerinduan akan perjumpaan dan keindahan akan kebersamaan... jika saatnya tiba, akan kusuntikkan apa yang ku punya selama ini ada... hanya untuk dirimu!!!!

No comments:

Post a Comment