TOLERANSI.. ADA DIMANA DIA?

g0_smoke_800x600.jpgHari ini mereka benar-benar tidak lagi memiliki toleransi dan tidak memahami keberagaman. Karena mayoritas mereka seenaknya menghalangi hak warga Negara yang minoritas untuk melaksanakan keyakinannya, padahal setiap warga Negara memiliki hak yang sama tanpa ada diskriminasi.

Kita prihatin bahwa keadaan sekarang orang semakin ekslusif, menutup diri terhadap perbedaan dan tidak lagi saling menghormati dan menghargai sesama.


Aku merupakan bagian dari keyakinan yang mayoritas tapi aku menolak apa yang dilakukan oleh mayoritas. Aku memberi dukungan kepada mayoritas bukan karena aku tak lagi meyakini keyakinanku, tapi yang aku dukung adalah persoalan kemanusiaan, keadilan, dan kebebasan.


Sungguh mereka yang mayoritas telah menjadi “polisi” keyakinan. Keyakinan merupakan hak asasi setiap orang yang harus dijunjung tinggi, dihormati, dan dihargai.


Jika mayoritas tetap memaksa, maka kita akan mengulang kembali pada penyeragaman, sesuatu yang bersifat tunggal, otoritas transedental beralih pada manusia…. Memaksa mereka untuk mengikuti mayoritas, ini bukan demokrasi, padahal jika pendekatan yang dilakukan lebih arif lewat jalan persuasife, mungkin saja mereka aan ikut secara sukarela.


Entahlah mana yang kafir atau bukan. Tidakkah kita tahu bahwa diantara kita pun bisa jadi ada yang “menjadi” kafir.


 


Agustus 2007

No comments:

Post a Comment