SATU LAGI
Satu lagi teman seperjuangan meninggalkan dunia yang penuh kemunafikan, menghisap manusia satu oleh manusia yang lain, melupakan kewajiban moral manusia.
Inilah barangkali yang sering dikatakan oleh beberapa teman bahwa pada hakikatnya di negeri tercinta ini kita tak akan menikmati kemerdekaan, tapi kemerdekaan itu akan hadir manakala ajal menjemput kita.
Hanya kematian barangkali yang membuat kita tak lagi memikirkan bangsa dengan segudang permasalahannya.
Kita harus terus melanjutkan perjalanan pembaharuan sosial, walaupun diluar sana semakin banyak penghianat-penghianat rakyat dan terus mengadakan regenerasi, kader muda penjarah bangsa!!!!!
Jangan sampai menguatnya generasi-generasi penjarah bangsa melemahkan semangat kita untuk tetap berada di garis perubahan, karena perubahan hanya tinggal menunggu waktu.
Jika waktu ku sampai maka aku akan menikmati perubahan tapi jika waktu ku tak sampai maka kuberikan pada anak-anak dan cucuku untuk menikmatinya.
Usia perubahan ini mungkin lebih panjang dari nafasku dan dalam proses kita hanya berharap dan membangun generasi yang memiliki keshalehan sosial.
Untuk temanku, teman seperjuangan.. teman yang tak pernah lelah mengingatkanku akan nilai dan idealisme.
SELAMAT JALAN KAWAN SEMOGA ALLAH SWT MEMBERIKAN TEMPAT YANG TERBAIK BAGIMU…AMIEN…
PENDUKUNG, MENDUKUNG, Ga DUKUNG
Pada intinya Snt meminta dukungan pada kami untuk bisa membantu dan mensukseskan dirinya dalam proses pemenangan pilkada kedepan. Snt adalah orang kedua yang meminta aku untuk berada dalam barisannya. Sebelumya -3 bulan yang lalu- untuk hal yang sama, aku juga diminta oleh seorang bakal calon walikota, Spm seorang mantan birokrat eselon II yang baru pensiun 1 tahun lalu, untuk masuk dalam jajaran tim strategi perumusan program.
TOLERANSI.. ADA DIMANA DIA?
INTELEKTUAL PEMANGSA
Kita tak bisa berbuat apapun, karena itulah yang mereka bisa… bisanya ngerampok uang Negara!!!
Banyak yang mengatakan bahwa aku pun bisa seperti mereka….. betul kata mereka bahwa setiap dari kita bisa berbuat demikian, tapi apakah ia mau atau TIDAK!!!
IA AKAN TETAP ADA
Dalam bait tanya demi kepedulian, untuk resah yang menjejaki
Memaksakan pasrah dalam untaian cinta
Ia ada... tapi tak juga menampakkan jiwa sesungguhnya
Seperti dedaunan menguning terhempas atau dihempaskan
Hanya jaman akan temani pergulatan nurani
Sampaikan pada kesungguhannya.... ia akan tetap ada
20-8-2007 untuk mereka yang lebih dulu lahir setengah abad yang lampau, untuk mereka yang senantiasa mendendangkan harapan dan kekecewaan
UNTUK DIA DISANA
Catatan lampau menjadi titik mata air menepikan kegersangan
Sukmanya mencoba menjamah relung hati pencipta goresan kata-kata
Suara ini… goresan ini…
Seolah bagian seberkas cahaya menerangi asa akan renjana
Renjana di balik sang perantara
Renjana yang ada tanpa bentuk
Renjana hadir disela bathin terhimpit
Bathin yang meronta tatkala mata air dan berkas cahaya tak jua hampiri
Lalu… hampirilah ia dalam sukmamu.
13 agustus 2008, dari seberang segara hadir melalui desiran udara dan suara itu menghiasi
PENGHIANATAN
Perlawanan menghadapi kondisi sosial ekonomi sekaligus perlawanan tekanan psikis adalah pertarungan idealisme terhadap realitas.
Realitas akan selalu membayangi dan menggoda yang bertujuan mengikis idealisme. Kita tak tahu apa yang akan terjadi kemudian jika idealisme telah tergadaikan pada materialistis.Jika saja berlatih untuk menempa mentalitas yang ideal, kekuatan menahan, melawan dan mengalahkan realitas tinggal menanti kemenangan.
Tapi bagaimana jika komitmen untuk tetap bertahan pada prinsip dan pedoman hidup kemudian dikhianati..... tentu saja pedih!! Betapa nilai yang selama ini diperjuangakan sudah tak lagi menjadi pijakan dalam menata kehidupan, hanya tampak seonggok sampah.