Kegusaran, keprihatinan, kekecewaan, mungkin juga kemarahan. Rasa itu mengitari pergulatan dalam dialektika diantara beberapa teman yang menemuiku. Hari ini, gambaran yang dipaparkan oleh teman-teman, mengingatkanku akan 2 (dua) peristiwa yang sama, substansi yang tak jauh berbeda, membangkitkan emosi.
Apakah kini orang-orang tak lagi mempersoalkan moralitas, etika, pranata sosial yang berkembang dalam masyarakat dalam norma dan kaidah?? Apakah mereka lupa tentang hak dan kewajiban? Apakah mereka juga lupa akan tata nilai dan rasionalitas?
Penghianatan begitu menyakitkan, tapi ini realitas yang hadir sebagai dinamika.
Ini untuk ketiga kalinya, harus berhadapan dengan teman sendiri. Berhadapan untuk urusan prinsipil, soal komitmen dan konsistensi serta resiko. Tak peduli bahwa akan kehilangan teman, tak peduli jika memang harus berseberangan dan konfrontasi. Kita bicara soal ucapan dan perbuatan, akal-mulut-hati harus linier, tidak bisa seenaknya untuk bertindak zig-zag.
3 (tiga) temanku menceritakan tentang peristiwa beberapa hari kebelakang bahwa beberapa teman melakukan perbuatan dan tindakan yang telah mengganggu eksistensi, nama baik, dan keutuhan cita-cita perjuangan. Sebenarnya tak ada kaitannya dengan pelanggaran, penyimpangan terhadap misi yang harus diemban. Tapi ini soal sederhana yang akan berimbas pada tujuan perjuangan, soal taktik yang berbahaya dalam mencapai strategi. Ringkasnya taktik ‘makan’ strategi. Jika sudah demikan maka tak ada pilihan lain, kita yang ‘rusak’ atau hanya segilintir orang saja yang harus disingkirkan, pahit memang tapi ini demi untuk menyelamatkan cita-cita dan tujuan bersama.
Jika kita anti kekerasan maka kita harus tidak untuk bertindak dengan kekerasan
Jika kita bicara soal hak maka kita tak boleh sedikit pun memungut hak orang lain
Jika kita mendambakan kebahagiaan maka biarkan ia ada dalam kesejahteraan, kedamaian, kenyamanan, dan jauh dari ketakutan.
17.00 - 8 Sept 2007, thanks untuk O, D, dan Gayor yang masih peduli dan prihatin terhadap keadaan. Begitu menyakitkan, tapi kalian adalah orang-orang yang siap untuk merasa ter-‘sakit’-i.
terlalu indah untuk dilihat, dan Tuhan pasti marah
ReplyDeletecnta awal na z indah tp akhir na pnuh dgan kbohngan n pnghianatan jd cnta tu BUSYIT
ReplyDeletedikhianati memang menyakitkan tak mungkin kita melupakan tapi mungkin kita masih bisa memaafkan.....,silahkan marah silahkan benci silahkan bereaksi tapi kalo sudah silakan bangkit melanjutkan hidup.... "HATI INI CUMA SATU TOLONG JANGAN DISAKITI"
ReplyDeleteEmaNg cNta ntU pNghiaNat,, jngaN skLi" qta mNgbaikaN cNta,, cNta Uga bkaN dtaNg dari drIe kta sNdrie,, v cNta dtaNg dngaN ktlUs'n. . . . .
ReplyDeleteSekarang,,udah gada lagi yang namanya CINTA....smuanya hanya mencari jati diri atau memilah milih untuk dijadikan yang terbaik . . . bila telah ada yang lebih dari kita,,maka CINTA secara otomasit akan meninggalkan dan melukai kita.
ReplyDeleteCinta tow sangat menyakit kan.jdi hti2 lah memlh cnta
ReplyDeletedia putih, halus dan bersih bagai kertas tergantung siapa si penulis dan bagai mana dia menulis kertas itu...... cinta wadah luapaun emosi
ReplyDeletesakit bgt pasti tuh,,
ReplyDelete[...] PENGHIANATAN BEGITU MENYAKITKAN [...]
ReplyDeletecinta bkn sglx
ReplyDeleteAku benci dgn penghianatan.
ReplyDeletekata maaf g ckup bgi seorang penghianatan
ReplyDeletecinta memang menyakitkan bagi we ..
ReplyDeleteslla;u bnykk rintangan ..
Apakah cinta bisa memilih? bukankah dia datang dengan sendirinya, terkadang di luar keinginan, bertentangan dg logika.
ReplyDeletecinta adalah sebuah strategi
ReplyDelete.hmzt. . .
ReplyDelete.rza.y d zkitt.ii it zkitt bgtt jc,,
.hmztt,.
ReplyDelete.lx aQ lh mNt sRan.y aQ thu dh zRingg bgtt d zkitt.i m rng eanxx aQ thaYankk, pii aQ gx bs ap" xrn aQ thu thaYankk bgtt m dy..
.gmNa dnkk nch..¿¿
.hmzt..
ReplyDelete.iy jc, cNtaa it m.zkitt.an, tp lx Qta lg ad cNengg.y Qta bs sllU bhgya m dy, n bs zlingg m.ngrtii ajj..
.yuPhzztt..
ReplyDelete.bNrr bgtt thu, lx dh baikk" jNgann d zkiti lg yych..
.ttEpatt d hri nie, aQ mraXann bgittU zkitt.y d hiaNatt.ie,,
ReplyDelete