BEREBUT MENDEKATI KEKUASAAN

(4 Okt 07) Kelompok-kelompok politik akan selalu berdampingan dengan kepentingan dan patron politiknya. Dalam satu kelompok politik biasanya terdapat faksi tertentu berlatarbelakang orientasi tersendiri. Hari ini aku diajak oleh teman yang aktif dalam kelompok politik untuk ikut dalam acara buka puasa bersama di satu rumah makan, tempat ini biasa dijadikan arena lobi politik, ditempat ini banyak teman-teman yang ku kenal menghadiri acara yang sebenarnya merupakan hajat politik. Aku hanya mengadiri sesaat, hanya 10 menit saja, karena beberapa orang merasa tak nyaman dengan kehadiranku yang memang tak diundang. Aku mau saja diajak oleh temanku untuk ikut dalam acara tersebut, karena sebelumnya temanku meyakinkan aku bahwa acara ini sifatnya santai, tak ada obrolan strategis. Mereka yang hadir merasa risih, karena aku merupakan bagian dari kelompok yang berseberangan dengan mereka. Temanku tetap berada disana, namun belum 30 menit berlalu temanku meneleponku “Acara kacau, lu ada dimana? Gua mau ngobrol..” Ternyata, diacara tersebut beberapa faksi saling menuding atas “berantakannya’ dinamika politik internal yang sekarang mereka hadapi. Temanku merupakan salah satu tim sukses kepala daerah yang secara resmi dicalonkan oleh partai besar, sementara mereka yang hadir dicara tersebut merupakan tim sukses yang tidak lolos dicalonkan oleh partai yang sama. Peristiwa ini cukup membuat ku gusar, hanya karena persoalan perbedaan pandangan, sikap dan garis politik, pilihan politik, mampu menafikan hubungan antar manusia, kemanusiaan hanya sebatas jargon tidak diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Hanya ada arogansi, hanya ada sebatas perilaku yang mirip kearah fasis. Kita boleh berbeda tapi bukan berarti untuk meninggalkan kemanusiaan!!!!

No comments:

Post a Comment