Wahai embun malam
Engkau telantarkan aku dalam kegenitan langit mendung
Memaksaku terjaga bersama embun yang menghangatkan rasa
Wahai malam, kau siksa kedua mataku
Menjegal lelah dan memasung mimpi
Wahai bintang yang bersembunyi
Engkaukah yang telah mengelisahkan kesadaranku?
Aku menyesal atas keadaan
Wahai bulan dan mentari
Mengapa menyiksaku hanya untuk menjamah gelap dan terangmu
Aku lelah
Aku masih menanti terik
Aku ingin lelap
Aku adalah lelaki
Bersama malam aku ada
No comments:
Post a Comment