Rinduku Untuknya

Langit menjadi gelap, siang itu

Mentari pun tak kuasa menerobos

Sesaat degup jantung ini berdetak

Berlari melintasi percik air berguguran

Bidadari cantik, siang itu

Menanti hati terhalang waktu

Deru angin menghempaskan hati

Melibas kerikil tertancap diujung kaki

Siang itu, senja pun tiba

Pun diantara titik air berjatuhan

Menyejukkan jiwa lama tak terganti

Bidadari, berdiri dihadapan memeluk dan merebah dihati

Kini, rindu pun usai menjadi ikrar tak beringkar

Tunggu aku, diruang sang bijak mempatri hati.

No comments:

Post a Comment